Penghayatan Konsep Nilai Persatuan pada Masa Prakemerdekaan dan Pascareformasi di Indonesia

TLAAN, Febronius Jeri (2025) Penghayatan Konsep Nilai Persatuan pada Masa Prakemerdekaan dan Pascareformasi di Indonesia. Undergraduate thesis, IFTK LEDALERO.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (398kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (242kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (338kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (329kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (338kB)
[img] Text
BAB V - DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (257kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang penghayatan konsep nilai persatuan pada masa prakemerdekaan, pascakemerdekaan, dan masa pascareformasi di Indonesia. Penelitian ini menjelaskan sejauh mana penghayatan nilai persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia dari masa prakemerdekaan sampai berakhirnya rezim otoriter Soeharto pada pertengahan 1998. Dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Data analisis dan pendalaman penulisan karya ilmiah ini diperoleh dari referensi-referensi yang berisi sejumlah peristiwa politik di Indonesia sebelum kemerdekaan, sesudah kemerdekaan, dan sesudah reformasi. Referensi-referensi yang dimaksudkan adalah litelatur-litelatur yang sepadan dengan topik pembahasan karya ilmiah ini, seperti, buku, jurnal, surat kabar digital, dan dokumen penting lain yang diakses dari internet. Pascareformasi, penghayatan nilai persatuan atau sila ketiga Pancasila dalam arena politik di Indonesia menurun tajam. Cita rasa kebangsaan yang kian memudar tersebut dipicu oleh maraknya politisasi identitas SARA dalam berbagai hajatan pemilu, mulai dari tingkat lokal hingga level nasional. Arena pemilu, seperti pilpres dan pilkada, berubah menjadi ladang subur pengejaran kepentingan pribadi atau kelompok memanfaatkan isu SARA sebagai strategi tunggal dalam berkampanye atau sosialisasi. Pascareformasi, praktik berpolitik di Indonesia secara telanjang menciderai nilai kesetaraan, kebhinekaan dan solidaritas antarwarga masyarakat. Persaingan para kontestan dalam setiap kontestasi pemilu melahirkan perpecahan di antara peserta pemilih. Maraknya politisasi identitas primordial dalam setiap kontestasi pemilu terbukti menimbulkan disintegrasi dalam hidup berbangsa dan bernegara. Latar belakang identitas suku dan agama para kontestan dilihat sebagai satu-satunya syarat tunggal masyarakat dalam menentukan pilihan politiknya. Persis di sini, perhelatan pemilu condong jadi panggung penyebaran isu-isu SARA untuk menarik atensi dan simpati masyarakat. Akibatnya, cita rasa kebangsaan masyarakat Indonesia pascareformasi sekadar warisan masa lampau, bahkan ditinggalkan lantaran tidak memberi keuntungan signifikan bagi para politisi yang haus kekuasaan. Nilai sila ketiga Pancasila “Persatuan Indonesia” hanya sekadar ritual seremonial para pejabat pada berbagai pesta kenegaraan atau pertemuan-pertemuan formal lainnya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Konsep Nilai Persatuan, Nasionalisme, Pemilu, dan Politik Indonesia Pascareformasi
Subjects: 300 – Ilmu Sosial > 320 Ilmu politik > 321 Sistem pemerintahan dan sistem negara
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Floribertus Herichis Wanto Tapo
Date Deposited: 08 Aug 2025 00:51
Last Modified: 08 Aug 2025 00:51
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/3272

Actions (login required)

View Item View Item