KASINO, Antonius Diharja (2025) Membangun Dialog Sosial dan Solidaritas Sosial Melalui Budaya Reis, Ruis, Raes, Raos (4R) Masyarakat Desa Rura, Manggarai dalam Terang Ensiklik Fratelli Tutti Paus Fransiskus. Undergraduate thesis, IFTK LEDALERO.
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (367kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (267kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (343kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (404kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (219kB) |
![]() |
Text
BAB V-DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (365kB) |
Abstract
Skripsi ini berusaha menjelaskan pentingnya makna warisan budaya relasi intersubjektivitas melalui budaya reis, ruis, raes dan raos dalam kebudayan masyarakat Desa Rura dalam terang Ensiklik Fratelli Tutti. Dialog dan solidaritas sosial dalam budaya reis, ruis, raes, dan raos memiliki makna persaudaran, persatuan, kepekaan sosial. Untuk itu melalui praktik budaya ini, masyarakat Desa Rura mampu menyadarai serta mengangkat nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap perjumpaan dengan sesama. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan utama, yakni 1) penelitian ini bertujuan untuk memahami konsep dan makna kebudayaan reis, ruis, raes dan raos di masyarakat Desa Rura dalam suatu kajian ilmiah. 2) menjelaskan relevansi antara budaya reis, ruis, raes, dan raos pada masyarakat Desa Rura dalam terang Ensiklik Fratelli Tutti Paus Fransiskus. 3) menampilkan karya-karya Paus Fransiskus dan Ensiklik Fratelli Tutti dan menjelaskan upaya-upaya yang menghambat dalam membangun komunikasi sosial. Dalam menulis skripsi ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara dengan informan yang miliki pengetahuan luas tentang tarian budaya reis, ruis, raes dan raos. Informan tersebut terdiri atas tokoh adat, tokoh masyarakat, pemerintah Desa Rura, tokoh muda, dan pastor paroki setempat. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa budaya 4R (reis, ruis, raes raos) merupakan salah satu warisan budaya masyarakat Manggarai yang bertujuan untuk menciptakan persudaraan dan persahabatan sosial seperti yang diterangkan dalam Ensiklik Fratelli Tutti. Praktik kebudayaan 4R, reis, ruis, raes dan raos, ini menampilkan ciri khas keutamaan relasi dalam hidup bermasyarakat seperti persatuan, persahabatan, persaudaran, kepedulian, dan menjunjung tinggi keadilan sosial. Menyapa (Reis) sebagai bentuk keterbukaan dan kemurahan hati, mendekati (Ruis) sebagai bentuk keterlibatan dalam persaudaraan, menemani (Raes) sebagai bentuk kedekatan atau keakraban dan merangkul (Raos) sebagai tanda persahabatan dan persaudaraan sejati. Dalam penelitian ini juga, ditemukan bahwa budaya 4R dalam kehidupan masyarakat Desa Rura sekarang ini sudah jarang dihidupi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus globalisasi yang dapat menghambat masyarakat dalam menghidupi semangat budaya perjumpaan melalui 4R. Oleh karena itu, berhadapan dengan realitas ini, diperlukan kesadaran masyarakat untuk terus menghidupi semangat perjumpaan dalam kasih melalui budaya 4R. Dengan demikian, peneliti sangat mengharapkan masyarakat Desa Rura menyadari kehadiran orang lain sebagai perjumpaan kasih bagi kehidupannya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Budaya Reis, Ruis, Raes, dan Raos, Dialog, Solidaritas Sosial, intersubjektifitas, Gloalisasi, Masyarakat Desa Rura, Ensiklik Fratelli Tutti. |
Subjects: | 200 – Agama > 260 Teologi sosial dan gerejawi > 261 Teologi sosial 300 – Ilmu Sosial > 390 Adat istiadat, etiket, dan cerita rakyat > 392 Adat istiadat setempat |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mr Floribertus Herichis Wanto Tapo |
Date Deposited: | 08 Aug 2025 00:46 |
Last Modified: | 08 Aug 2025 00:46 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/3269 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |