PATIONA, Teovilus Ola (2025) Makna Penderitaan Manusia Dalam Terang Surat Apostolik Salvifici Doloris Dan Relevansinya Bagi Pastoral Orang Sakit. Undergraduate thesis, IFTK LEDALERO.
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (947kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (171kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (206kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (449kB) |
![]() |
Text
BAB IV-DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (204kB) |
Abstract
Skripsi ini bertujuan untuk mencari dan mendalami arti dan makna penderitaan manusia dalam terang Surat Apostolik Salvifici Doloris yang dikeluarkan oleh Paus Yohanes Paulus II dan relevansinya bagi pastoral orang sakit. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan studi kepustakaan. Dengan metode studi kepustakaan ini, penulis mencoba mencari dan mendalami arti dan makna yang terkandung dalam penderitaan berdasarkan pada refleksi Paus Yohanes Paulus II dan menggunakan data-data tekstual dalam setiap literatur yang dibaca. Sumber utama yang digunakan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah Surat Apostolik Salvifici Doloris dan Kitab Saci serta sumber sekunder lain yakni dokumen-dokumen Gereja, buku-buku, kamus, jurnal, dan literatur online. Metode analisis deskriptif menjadi metode yang digunakan oleh penulis dalam menganalisis data yang diperoleh dari sumber-sumber di atas. Dari refleksi dan analisis, penulis menemukan bahwa penderitaan dapat menghadirkan nilai-nilai positif yang dapat berkembang dalam iman maupun relasi hidup bersama. Namun, penderitaan tetap mendapat nilai negatif dalam pandangan banyak orang. Oleh karena itu, banyak orang meragukan Allah sebagai Yang Mahakuasa dan Mahabaik. Lebih jauh banyak juga yang meninggalkan imannya akan Allah. Menghadapi situasi ini, penulis mencoba menjelaskan arti dan makna dari penderitaan berdasarkan pada Surat Apostolik Salvifici Doloris dan relevansinya bagi pastoral orang sakit. Penderitaan seringkali dimengerti sebagai bentuk hukuman dari Allah kepada manusia. Hukuman ini diberikan karena manusia telah melakukan sebuah kesalahan seperti manusia pertama, Adam dan Hawa. Namun pandangan ini mendapat pengertian baru dalam diri Ayub. Walaupun mendapat banyak penderitaan Ayub tetap tabah dan tidak meragukan rencana Allah, sebab Allah memiliki rencana keselamatan melalui penderitaan. Keselamatan itu nyata lewat penderitaan yang dialami sendiri oleh Yesus Kristus yang turut menderita, wafat dan disalibkan menjadi bukti bahwa Allah tetap mencintai manusia sehingga memberikan Putera-Nya yang tunggal sebagai bentuk pelunasan dosa manusia. Oleh karenanya, manusia pun harus memikul salibnya sendiri agar memperoleh keselamatan. Keselamatan yang dinyatakan oleh Yesus Kristus harus terus disebarluaskan oleh agen-agen pastoral yang terlibat langsung dalam membantu dan merawat orang sakit. Agen pastoral berperan untuk membawa pengertian baru tentang penderitaan dalam hidup mereka yang sakit. Penderitaan harus dimengerti sebagai suatu bentuk cobaan untuk menguji iman dan kesetiaan manusia kepada Allah dan merupakan bagian dari karya keselamatan dari Allah. Pendewasaan akan iman membantu manusia dalam memberi arti dan makna penderitaan yang terjadi atas hidupnya. Penderitaan menjadi gerbang bagi manusia untuk saling membagikan kasih dengan saling bersolider untuk membantu dan menolong sesama yang menderita.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Surat Apostolik Salvifiici Doloris, Yohanes Paulus II, Penderitaan dan Pastoral Orang Sakit |
Subjects: | 200 – Agama > 260 Teologi sosial dan gerejawi > 261 Teologi sosial |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mr Floribertus Herichis Wanto Tapo |
Date Deposited: | 06 Aug 2025 05:47 |
Last Modified: | 06 Aug 2025 05:47 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/3266 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |