Perbandingan Konsep Sunat Dalam Kitab Kejadian 17: 9-14 dan Upacara Gedho Witu Dalam Masyarakat Rowa-Nagekeo

ROBE, Marianus Alfiano (2025) Perbandingan Konsep Sunat Dalam Kitab Kejadian 17: 9-14 dan Upacara Gedho Witu Dalam Masyarakat Rowa-Nagekeo. Undergraduate thesis, IFTK LEDALERO.

[img] Text
Marianus Alfiano Robe_ABSTRAK.pdf

Download (178kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menjelaskaan perbandingan konsep sunat dalam Kitab Kejadian 17: 9-14 dan upacara Gedho Witu dalam masyarakat Rowa Nagekeo, (2) menguraikan makna dan pelaksanaan upacara Gedho Witu dalam masyarakat Rowa-Nagekeo sebagai ritus inisiasi budaya, serta (3) menganalisis persamaan dan perbedaan kedua ritus tersebut serta implikasinya terhadap pemahaman masyarakat dan relevansinya dalam konteks modern. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan dan wawancara. Data dikumpulkan melalui analisis literatur sekunder yang relevan, termasuk buku, jurnal, dan dokumen ilmiah lainnya. Selain itu, wawancara dilakukan dengan beberapa tokoh budaya yang memiliki pengetahuan mendalam tentang praktik Gedho Witu untuk memperkaya data dan memperkuat interpretasi konteks budaya lokal. Seluruh informasi yang terkumpul dianalisis, disusun secara sistematis, dan dikaji secara kritis untuk membentuk sebuah karya ilmiah yang utuh dan relevan dengan tema penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sunat dalam Kejadian 17 merupakan tanda perjanjian ilahi dan identitas spiritual umat Yahudi yang dilakukan pada hari kedelapan sebagai perintah Allah kepada Abraham. Sebaliknya, Gedho Witu dipahami sebagai proses transisi sosial menuju kedewasaan, yang mencerminkan nilai budaya dan tanggung jawab adat. Meski berbeda secara teologis dan kultural, keduanya memiliki persamaan dalam hal fungsi inisiasi, transformasi status, aturan khusus, serta diwariskan secara turun-temurun. Persamaan dan perbedaan ini membentuk pemahaman masyarakat tentang identitas, tanggung jawab, dan nilai hidup dalam komunitas. Dalam konteks modern, praktik sunat tetap relevan baik sebagai simbol spiritual maupun sebagai tradisi budaya yang mengalami adaptasi medis dan sosial. Penelitian ini menunjukkan bahwa ritus-ritus seperti sunat memiliki daya penting dalam mempertahankan identitas kolektif dan etika komunitas di tengah perubahan zaman.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Sunat, Kejadian 17:9-14, Gedho Witu, Ritus Inisiasi, Identitas Budaya, Tradisi Yahudi, Masyarakat Rowa-Nagekeo, Perbandingan Ritus, Pemahaman Masyarakat, Relevansi Modern.
Subjects: 200 – Agama > 220 Alkitab > 221 Perjanjian Lama (Tanakh)
300 – Ilmu Sosial > 390 Adat istiadat, etiket, dan cerita rakyat > 392 Adat istiadat setempat
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Floribertus Herichis Wanto Tapo
Date Deposited: 05 Jun 2025 05:42
Last Modified: 05 Jun 2025 05:42
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/3131

Actions (login required)

View Item View Item