BEREK, Valentino Rua (2025) Diskursus Moralitas Politik Pembangunan Indonesia dan Perempuan dalam Terang Filsafat Feministis Iris Marion Young. Undergraduate thesis, IFTK LEDALERO.
![]() |
Text
Valentino Rua Berek_ABSTRAK.pdf Download (16kB) |
Abstract
Penulisan skripsi ini lahir dari kesadaran tentang pentingnya peran perempuan dalam ruang publik. Penindasan dalam bentuk diksriminasi sosial-politik terhadap perempuan adalah satu persoalan yang berpengaruh pada perkembangan moralitas politik di Indonesia. Untuk itu, penulisan skripsi ini memliki beberapa tujuan: pertama, untuk menjelaskan persoalan umum diferensiasi sosial berkaitan dengan pluralitas, perempuan dan kekuasaan; kedua, untuk menjelaskan dan mendeskripsikan konsep pemikiran Iris Marion Young tentang demokrasi, tanggung jawab moral dan diferensiasi; dan ketiga, menjelaskan dan menganalis peran feminisme dalam ruang diskursus moralitas politik Indonesia. Penulisan skripsi ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek kajiannya adalah peran perempuan dalam ruang diskursus moralitas politik pembangunan Indonesia dalam terang filsafat feministis Iris Marion Young. Sumber data berupa buku-buku sebagai sumber primer dan jurnal ilmiah, surat kabar dan internet sebagai sumber sekunder. Kemudian, penulis melakukan kajian penelitan mencakupi pendeskripsian dan penelusuran ide-ide Iris Marion Young dan melakukan analisis tentang feminisme dan moralitas politik Indonesia berdasarkan beberapa sumber tersebut. Berdasarkan penelusuran, pembahasan dan penulisan skripsi ini, penulis menemukan satu kondisi politik demokrasi Indonesia yang tidak sehat. Keadaan ini menunjukkan adanya degradasi moralitas politik pembangunan di Indonesia. Representasi perempuan dalam ruang publik menjadi sorotan perdebatan sosial. Perempuan dinilai hanya menjadi pelayan publik, sehingga dalam kondisi tertentu, perempuan dibentuk berdasarkan idealisme partriarkat dalam ranah publik, tetapi dalam ranah privat dijadikan sebagai objek seperti kemolekan tubuhnya dipakai untuk menarik perhatian massa. Iris Marion Young tidak hanya memahami perempuan sebagai agen politik yang harus ikut dalam proses pengambilan kebijakan politik, tetapi perempuan dalam kondisi tertentu dalam realitas perbedaan adalah salah satu identitas yang rentan akan penindasan sosial. Untuk itu, seharusnya perempuan tidak mendapatkan satu perlakuan khusus menjadi satu tingkat di bawah laki-laki dengan alasan budaya atau secara eksklusif menjadikan budaya patriarkat sebagai ciri khas negara demokrasi dalam sistem kekuasaan. Pemikiran Young menjadi landasan utama untuk membaca peluang keadilan di Indonesia.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perempuan, Iris Marion Young, demokrasi, tanggung jawab moral, moralitas politik, perbedaan, penindasan, keadilan. |
Subjects: | 100 - Filsafat dan Psikologi > 100 Filsafat > 101 Teori filsafat |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mauritsius Moat Pitang |
Date Deposited: | 09 May 2025 00:04 |
Last Modified: | 09 May 2025 00:04 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2907 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |