Konsep Otentisitas dan Pengakuan Charles Taylor dan Relevansinya bagi Penghargaan terhadap Perempuan dalam Budaya Patriarki Masyarakat Desa Paga.

DOSA, Januarius (2025) Konsep Otentisitas dan Pengakuan Charles Taylor dan Relevansinya bagi Penghargaan terhadap Perempuan dalam Budaya Patriarki Masyarakat Desa Paga. Undergraduate thesis, IFTK LEDALERO.

[img] Text
Januarius Dosa_ 21757093.pdf

Download (345kB)

Abstract

Tujuan utama penulisan skripsi ini ialah menelaah implikasi konsep otentisitas dan pengakuan Charles Taylor terhadap penghargaan perempuan dalam budaya patriarki masyarakat desa Paga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, deskriptif, dan interpretatif atas teks dari literatur-literatur tertentu. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini berupa pendekatan studi pustaka. Metode penelitian ini ditempuh dengan mencari dan membaca literatur yang dibutuhkan sesuai dengan tema yang dipilih, seperti sejumlah buku (e-book), kamus, jurnal, website (internet) dan wawancara langsung dengan tokoh-tokoh adat pada masyarakat Desa Paga. Berdasarkan analisis konsep otentisitas dan pengakuan Charles Taylor dan relevansinya bagi penghargaan perempuan dalam budaya patriarki masyarakat Paga, disimpulkan bahwa; (1) Charles Taylor adalah seorang filsuf yang beranggapan bahwa formasi identitas seseorang sebagian terbentuk lewat pengakuan atau ketiadaan pengakuan, bahkan sering juga lewat pengakuan yang keliru dari sesama. (2) Pengakuan yang keliru terhadap orang lain dapat menyebabkan penderitaan, berupa penindasan dan cara berada yang palsu. (3) Identitas terkait erat dengan keunikan (otentisitas) yang ditemukan dalam diri setiap individu/kelompok tertentu. Otentisitas merujuk pada sikap jujur dengan dirinya sendiri, dan mangartikulasikan seluruh potensi alamiah dalam diri. (4) Konsep otentisitas menuntut masyarkat patriarki untuk membebaskan perempuan dari tekanan sosial yang mengalienasi, dan sebaliknya mengajak individu atau kelompok agar hidup berdampingan secara harmonis dan setara, tanpa adanya hierarki kekuasaan atau dominasi yang mendiskreditkan potensi alamiah individu/kelompok tertentu. (5) Formasi identitas perempuan dalam masyarakat Paga akan semakin baik bila tatanan sosio-kultural terbuka pada dialog kritis intersubjektif yang mengedepankan deliberasi dalam merumuskan kesepakatan bersama.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Charles Taylor, Otentisitas, Pengakuan, Patriarki, Masyarakat Paga, Formasi Identitas, Dialog Intersubjektif.
Subjects: 300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 304 Faktor yang mempengaruhi perilaku sosial
300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 305 Kelompok-kelompok sosial
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Rineldis Kelan
Date Deposited: 08 May 2025 02:27
Last Modified: 08 May 2025 02:27
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2887

Actions (login required)

View Item View Item