ASTONO, Marselinus Padar (2025) Abdurrahman Wahid dan Agama Minoritas di Indonesia: Telaah Paradigma Substantif Inklusif. Undergraduate thesis, IFTK LEDALERO.
![]() |
Text
Marselinus Padar Astono_18756390.pdf Download (47kB) |
Abstract
Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk: (1) Mengenal Abdurrahman Wahid dan pemikirannya berkaitan dengan agama minoritas dalam hubungannya dengan keberagaman agama di Indonesia; (2) menjelaskan realitas-empiris agama minoritas di Indonesia pra dan pasca reformasi; (3) menjelaskan paradigma inklusif-substantif yang dipopulerkan Abdurrahman Wahid dalam membela agama minoritas serta implikasinya terhadap fakta pluralitas agama di Indonesia. Metode yang dipakai dalam penulisan karya ilmiah ini adalah metode deskriptif analisis kritis dengan studi kepustakaan. Objek yang dikaji adalah pemikiran Abdurrahan Wahid tentang paradigma inklusif-substantif, yang menekankan penerimaan dan pengakuan terhadap pelbagai perbedaan, baik sosial, suku, ras, golongan, maupun agama. Sumber utama dalam karya penulisan skripsi ini adalah buku Islamku Islam Anda Islam Kita karya Abdurrahman Wahid. Selain itu sumber lain yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah berbagai buku, jurnal dan beberapa artikel lainnya yang berkaitan dengan persoalan kemajemukan dan keresahan kaum minoritas berhadapan dengan pluralitas itu. Karya ilmiah ini menyoroti paradigma inklusif-substantif dalam pembelaan terhadap kaum minoritas berhadapan dengan pelbagai persoalan pluralitas agama yang sering kali terjadi di Indonesia. Bahwasannya pluralitas tidak hanya menjadi keuntungan bagi sebuah bangsa melalui ajaran tentang nilai-nilai kebajikan seperti yang digaungkan, tetapi keberadaan agama juga justru mengancam persatuan dan kesatuan bangsa apabila dilahirkan dari rahim kebencian dan kedengkian, serta kesesatan pemahaman atau tafsiran terhadap kitab dan ajaran dari agama tertentu. Atas dasar persoalan tersebut, Abdurrahman Wahid mempopulerkan paradigma inklusif-substantif dalam upaya pengakuan dan penghargaan terhadap pluralitas, termasuk pluralitas agama. Dengan bersikap inklusif seseorang tidak sebatas meyakini kepercayaannya, tetapi lebih terbuka untuk menghormati dan menghargai agama dan kepercayaan lain.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | inklusif-substantif, agama, pluralitas, minoritas, kemajemukan |
Subjects: | 200 – Agama > 200 Agama > 200 Agama 200 – Agama > 200 Agama > 201 Mitos keagamaan dan teologi sosial |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Rineldis Kelan |
Date Deposited: | 08 May 2025 02:13 |
Last Modified: | 08 May 2025 02:13 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2885 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |