Peran Keluarga Kristiani dalam Membentuk Spiritualitas Doa pada Anak di Stasi Kristus Raja Inbate dalam Terang Injil Lukas 2:41-52.

KONO, Dionesius (2025) Peran Keluarga Kristiani dalam Membentuk Spiritualitas Doa pada Anak di Stasi Kristus Raja Inbate dalam Terang Injil Lukas 2:41-52. Undergraduate thesis, IFTK LEDALERO.

[img] Text
Dionesius Kono_21757028.pdf

Download (12kB)

Abstract

Keluarga kristiani saat ini menghadapi aneka tantangan dalam membentuk spiritualitas doa pada anak. Di Stasi Kristus Raja Inbate, tantangan ini semakin kompleks dengan adanya faktor-faktor misalnya pekerjaan, kematian dari salah satu pasangan, media sosial, tingkat pendidikan yang rendah dan pengaruh lingkungan. Namun, Injil Lukas 2:41-52 dapat menjadi inspirasi bagi keluarga kristiani di Stasi Kristus Raja Inbate dalam membentuk spiritualitas doa pada anak. Perikop ini menunjukkan bahwa, orang tua berperan penting dalam membentuk spiritualitas doa pada anak, seperti yang ditunjukkan oleh Maria dan Yosef. Mereka dapat mengajarkan nilai-nilai spiritual antara lain: kasih sayang, kepercayaan, pengorbanan, kesabaran, kesetiaan, tanggung jawab, ketaatan dan kerendahan hati. Orang tua di Stasi Kristus Raja Inbate dapat mengajak anak melakukan kegiatan rohani seperti, ziarah, mengikuti misa di gereja pada hari Minggu, hari raya Natal dan hari raya Paskah. Selain itu, orang tua juga dapat mengajar dan mendidik anak dalam kerohaniannya dengan berdoa bersama, membaca Kitab Suci dan melakukan syering pengalaman iman. Dengan demikian, keluarga kristiani di Stasi Kristus Raja Inbate dapat belajar dari pengalaman Maria dan Yosef dalam membentuk spiritualitas doa pada anak, sehingga anak memiliki iman yang kuat dan menjadikan Allah sebagai pusat dalam hidupnya. Untuk itu, karya ilmiah ini bertujuan untuk: (1) memahami peran keluarga kristiani dalam membentuk spiritualitas doa pada anak di Stasi Kristus Raja Inbate. (2) menganalisis perikop Injil Lukas 2:41-52 sebagai acuan teologis; dan (3) menemukan nilai-nilai inspiratif dari perikop ini sebagai teladan bagi keluarga kristiani dalam membentuk spirtualitas doa pada anak. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Melalui metode ini, penulis melakukan wawancara dan studi kepustakaan dengan mengambil sumber dari dokumen gereja, buku buku, jurnal, kamus dan internet. Sumber-sumber ini membantu penulis untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang berkaitan dengan tema penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga kristiani berperan penting dalam membentuk spiritualitas doa pada anak dengan memberikan contoh doa yang baik, mengajarkan nilai-nilai spiritual dan mendorong praktek doa bersama dalam keluarga. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa, perikop Injil Lukas 2:41 52 memberikan contoh bagaimana Yesus, sebagai anak tumbuh dalam spiritualitas doa dan penuh ketaatan kepada Allah. Keluarga kristiani di Stasi Kristus Raja Inbate dapat belajar dari pengalaman Maria dan Yosef sebagai orang tua yang berhasil membentuk Yesus dalam semangat spiritualitas doa dan menjadikan Allah sebagai pusat dalam hidup-Nya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Keluarga Kristiani, Spiritualitas Doa, Anak, Stasi Kristus Raja Inbate, Injil Lukas 2:41-52.
Subjects: 200 – Agama > 240 Moral Kristen dan teologi peribadatan > 242 Literatur kebaktian dan doa
200 – Agama > 240 Moral Kristen dan teologi peribadatan > 243 Penginjilan untuk pribadi dan keluarga
200 – Agama > 240 Moral Kristen dan teologi peribadatan > 248 Pengalaman, praktik dan hidup Kristiani
200 – Agama > 240 Moral Kristen dan teologi peribadatan > 249 Kehidupan keluarga dalam ajaran Kristiani
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Rineldis Kelan
Date Deposited: 08 May 2025 02:11
Last Modified: 08 May 2025 02:11
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2884

Actions (login required)

View Item View Item