Pertobatan Ekologis Menurut Ensiklik Laudato Sidalam Menanggapi Pelanggaran Martabat Alam Dinamis dan Metaforis di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara

HAYONG, Bernardus Subang (2024) Pertobatan Ekologis Menurut Ensiklik Laudato Sidalam Menanggapi Pelanggaran Martabat Alam Dinamis dan Metaforis di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Akhlak: Jurnal Pendidikan Agama Islam Dan Filsafat, 1 (4). pp. 158-178. ISSN e-ISSN: 3063-0479; p-ISSN: 3063-0487,

[img] Text
akhlak+vol+1+no.+4+oktober+2024+hal+158-178.pdf

Download (972kB)

Abstract

Studi ini bertujuan untuk menjelaskan konsep pertobatan ekologis menurut ensiklik Laudato Sidalam menaggapi pelanggaran alam yang tejadi di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.Studi ini juga bertujuan untuk memahami seruan ensiklik Laudato Sibahwa pentingnya menjaga dan memelihara kelestarian alam sebagai bagian dari hidup manusia.Studi ini merupakan pengembangan dari refleksi filosofis terhadap alam yang dinamis dan metaforis oleh FX. Eko Armada Riyanto, dalam bukunya yang berjudul Menjadi-Mencintai: Berfilsafat Teologis Sehari-hari dan juga sekaligus sebagai permenungan atas seruan ensiklikLaudato Si bahwa alam semesta sebagai rumah bersama yang harus dipelihara demi terciptanya persekutuan universaldi dalam Allah. Berangkat dari permenungan filosofis Armada Riyanto, penulis tergerak hati untuk memberikan permenungan lebih lanjut terkait kerusakan alam yang terjadi dalam dunia saat ini, secara khusus alam di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Persoalan ekologis seperti kerusakan hutan yang terjadi di Kabupaten Nunukan merupakan pemusnahan atas alam yang adalah rumah bersama sebagai tempatpersekutuan seluruh ciptaan. Karena itu, Gereja melalui ensiklik ini menyuarakan dengan lantang pertobatan ekologis bagi seluruh umat beriman agar dengannya manusia kembali merajut keharmonisan bersama alam ciptaan. Dalamtulisan ini, penulis memaparkan kajian filosofis yang menggambarkan alam sebagai entitas yang bernilai dan bermartabat luhur, sehingga keberadaan alam tidak hanya dipandang sebagai realitas penghibur atau alat pemuas kebutuhan manusia, melainkan juga sebagai bagian dari hidup manusia.Selain itu, penulis juga memberikan pemahaman akan pentingnya pertobatan ekologis yang harus dimulai dari kesadaran bahwa alam ciptaan merupakan ciptaan Allah yang harus dijaga, dipelihara dan dilindungi dengan tindakan konkret komunal untuk menjaga keutuhan

Item Type: Article
Subjects: 100 - Filsafat dan Psikologi > 100 Filsafat > 101 Teori filsafat
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Bernardus S. Hayong
Date Deposited: 28 Oct 2024 06:18
Last Modified: 28 Oct 2024 06:18
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2576

Actions (login required)

View Item View Item