Pondok Pesantren Walisanga Ende: Lembaga Pendidikan Islam Yang Inklusif

MAKU, Hendrikus (2018) Pondok Pesantren Walisanga Ende: Lembaga Pendidikan Islam Yang Inklusif. In: WACANA INDENTITAS MUSLIM PRIBUMI NTT. PENERBIT LEDALERO & PENERBIT UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG, pp. 110-128. ISBN 978-602-1164-06-7

[img] Text
PONDOK PESANTREN WALISANGA ENDE_LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM YANG INKLUSIF.pdf

Download (4MB)

Abstract

Mempekerjakan seorang frater (calon pastor) di lingkungan Gereja atau di sekolah-sekolah Katolik adalah hal yang biasa.Tetapi mempekerjakan seorang calon pastor di lembaga pendidikan Islam, seperti Pesantren adalah hal yang luar biasa. Luar biasa karena di tengah runyamnya relasi sosial yang lahir dari rahim fanatisme, anarkisme, dan primordialisme, toh masih ada "mercusuar" harapan yang dibangun oleh segelintir orang melalui dialog dan kerja sama. Dialog dan kerja sama lintas agama yang terjadi di Pondok Pesantren Walisanga Ende (PonPes Ende} selama bertahun-tahun merupakan kritik terhadap kaum radikal yang mengklaim agama sebagai gap yang memisahkan. Dialog dan kerja sama lintas agama yang dihayati secara sangat positif oleh keluarga besar PonPes Ende dengan Gereja Katolik (khususnya Serikat Sabda Allah atau SVD) bisa menjadi titik pijak dalam menatah keanekaragaman menjadi sebuah wadah yang berwajah ramah, damai, dan rukun-bersatu. Tulisan ini adalah sebagian dari rekam jejak dialog dan kerja sama lintas agama yang terjadi di PonPes Ende. Dikatakan 'sebagian' karena sesungguhnya kerja sama dan dialog yang terjadi di sana terlampau luas dan sangat kompleks. Kendati demikian, penulis, dengan pengalaman langsung dalam dialog dan kerja sama di lembaga pendidikan islamik itu berusaha merangkum hal- hal yang sederhana namun penting sehingga pembaca pun seolah sedang menyaksikan sebuah video kehidupan. Mudah-mudahan tulisan ini bisa menjadi inspirasi bagi para pembaca dalam menerima kemajernukan sebagai kekayaan bersama yang perlu diapresiasi. Betapa tidak. Keanekaragaman adalah sunnatullah, pemberian Allah Sang Pencipta, dan bukan kehendak manusia. Jika demikian, maka salah satu indikator keimanan adalah kesanggupan dalam menerima dan menghormati karya Sang Pencipta, termasuk pluralitas.

Item Type: Book Section
Subjects: 300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 301 Sosiologi dan antropologi
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Hendrikus Maku
Date Deposited: 27 Sep 2024 03:10
Last Modified: 27 Sep 2024 03:10
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2510

Actions (login required)

View Item View Item