RITUS PATI KA ATA MATA PADA MASYARAKAT DESA RABURIA SEBAGAI WADAH UNTUK MENGENAL DIRI SENDIRI SEBAGAI CIPTAAN TUHAN
Keywords:
Raburia, Pati Ka Ata Mata, Kebudayaan, Para Leluhur, PenciptaAbstract
Kehidupan manusia tentunya tidak terlepas dari sebuah kebudayaan. Manusia merupakan makhluk berpikir dan dengan daya akal yang dimiliki, manusia boleh mencari tahu dan mengetahui siapa dirinya yang sesungguhnya. Dalam kehidupan masyarakat tentunya mempunyai banyak kebudayaan yang dianut sesuai dengan tradisi dari masing-masing kelompok masyarakat. Dalam tulisan ini, hal yang akan dibicarakan merupakan kebudayaan masyarakat Desa Raburia dalam ritus Pati Ka Ata Mata. Dalam ritus Pati Ka Ata Mata masyarakat setempat mempercayai bahwa ritus tersebut sebagai media untuk mengungkapkan kedekatan mereka dengan para leluhur yang sudah meninggal. Masyarakat Desa Raburia dengan penuh keyakinan menyampaikan permohonan, harapan dan rasa syukur kepada para leluhur atas segala hal yang telah terjadi dalam kehidupan mereka selama ini. Mereka meyakini bahwa para leluhur tetap mendukung perjuangan hidup mereka dan selalu ada bersama dengan mereka walaupun mereka adalah roh yang tak kelihatan. Masyarakat yang meyakini bahwa melalui ritus Pati Ka Ata Mata, mereka dapat menemukan jati diri serta martabat yang luhur sebagai ciptaan Tuhan yang mulia dan utuh. Selain itu, mereka menghayati atas kehadiran budaya tersebut sebagai pembawa damai dan sukacita serta memupuk rasa persaudaraan di antara kelompok masyarakat.
References
Ceme, Remigius. Teologi Terlibat: Politik dan Budaya Dalam Terang Teologi. Maumere: Penerbit Ledalero, 2011.
Dhogo, Cristologus. Su’I Uwi Ritus Budaya Ngada Dalam Perbandingan Dengan Perayaan Ekaristi. Maumere: Penerbit Ledalero, 2009.
Jebadu, Alex. Bukan Berhala! Penghormatan Kepada Para Leluhur. Maumere: Penerbit Ledalero, 2009.
Kebung, Konrad. Filsafat Berpikir Orang Timur Indonesia, Cina dan India. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2001.
Kleden, Paulus Budi. Teologi Terlibat: Politik dan Budaya Dalam Terang Teologi. Maumere: Penerbit Ledalero, 2003.
Leahy, Louis. Manusia Di Hadapan Allah 3 Kosmos Manusia dan Allah. Jakarta: Kanisius, 1986.
B. S, Bachri. “Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada Penelitian Kualitatif”. Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 10. No. 1, 2010.
I. N, Muartana. “Afiliasi Ritus Agama dan Seni Ritual Hindu Membangun Kesatuan Kosmis”. Mudra: Jurnal Seni Budaya, Vol. 26, No. 1, 2011.
L. M, Bauto. “Perspektif Agama dan Kebudayaan Dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia”. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 23, No. 2, 2014.
N. H, Kristanto. “Tentang Konsep Kebudayaan”. Sabda: Jurnal kajian kebudayaan, Vol. 10. No. 2, 2015.
S. E, Zaluchu. “Metode Penelitia Di Dalam Manuskrip Jurnal Ilmiah Keagamaan”. Jurnal Teologi Berita Hidup, Vol. 3. No. 2, 2021.
Dato, Donatus. Wawancara per telepon seluler, 15 Februari 2023.
Moa, Markus. Wawancara per telepon seluler, 15 Februari 2023.
Oja, Antonius. Wawancara per telepon seluler, 15 Februari 2023.
Pero, Yohanes. Wawancara per telepon seluler, 15 Februari 2023.
Tonce, Ambrosius. Wawancara per telepon seluler, 15 Februari 2023.