SEBHO, Wilibrodus Ironius (2024) Pandangan Masyarakat Wuji-Nagekeo Mengenai Sakralitas Kosmos sebagai Basis Kultural bagi Perwujudan Aksi Laudato Si di Paroki Hati Kudus Yesus Maunori. Masters thesis, IFTK LEDALERO.
Text
ABSTRAK.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (492kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (579kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (601kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (607kB) |
|
Text
BAB V-DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (484kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (964kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk membangun basis kultural bagi perwujudan Aksi Laudato Si di Paroki Hati Kudus Yesus Maunori. Basis kultural bertolak dari pandangan masyarakat Wuji-Nagekeo mengenai sakralitas kosmos. Metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dipakai oleh penulis ialah studi literatur, wawancara, dan Focus Group Discussion (FDG) melalui platform Whatsapp. Wawancara dan Focus Group Discussion melibatkan tokoh adat, tokoh masyarakat, budayawan, tokoh agama, serta kaum muda yang memiliki kapasitas dalam memberikan informasi terkait sakralitas kosmos menurut pandangan masyarakat Wuji dan progresivitas Aksi Laudato Si di Paroki Hati Kudus Maunori. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, Aksi Laudato Si merupakan gerakan holistik untuk merawat bumi sebagai rumah bersama. Ketujuh tujuan Aksi Laudato Si yang meliputi: respon terhadap jeritan bumi, respon terhadap tangisan masyarakat miskin, ekonomi ekologis, penerapan gaya hidup baru, pendidikan ekologi, spiritualitas ekologis, serta ketahanan dan pemberdayaan masyarakat, membutuhkan sebuah pendekatan yang kontekstual. Oleh karena itu, penulis mengangkat pandangan masyarakat Wuji, Maunori-Nagekeo mengenai sakralitas kosmos sebagai basis kultural bagi perwujudan Aksi Laudato Si di Paroki Hati Kudus Yesus Maunori. Melalui basis kultural, gerakan Aksi Laudato Si tidak dilihat hanya terbatas pada pemenuhan agenda pastoral Gereja, tetapi lahir dari sebuah kesadaran budaya. Berdasarkan konsep sakralitas kosmos menurut masyarakat Wuji, penulis membangun ekoteologi yang berbasis kultural sebagai pendekatan teologi kontekstual karya ilmiah ini. Sakralitas kosmos dalam pandangan masyarakat Wuji merupakan gerakan moral-religius dalam hubungan dengan alam dan seluruh ciptaan. Pandangan tentang sakralitas kosmos dalam masyarakat Wuji memuat unsur-unsur aksi yang dapat membantu umat Paroki Hati Kudus Yesus Maunori untuk menyadari hakikat alam dan Penciptanya. Bahwsanya, perawatan terhadap ibu bumi merupakan sebuah panggilan dasar hidup umat manusia. Oleh karena itu, Aksi Laudato Si perlu bersandar pada mandat budaya yang telah mewariskan konsepsi dan aksi ekologis. Kembali ke akar budaya memperkuat identitas gerakan Aksi Laudato Si sebagai kenyataan yang tidak dapat dipisahkan dari hidup manusia. Mewujudkan Aksi Laudato Si menciptakan iklim peradaban kehidupan manusia yang lebih baik dan integral, baik di Paroki Hati Kudus Yesus Maunori, maupun dalam kehidupan umat manusia universal.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Aksi Laudato Si, Masyarakat Wuji, Sakralitas Kosmos, Basis Kultural, dan ekoteologi yang berbasis kultural. |
Subjects: | 200 – Agama > 260 Teologi sosial dan gerejawi > 261 Teologi sosial 300 – Ilmu Sosial > 390 Adat istiadat, etiket, dan cerita rakyat > 392 Adat istiadat setempat |
Divisions: | 77101 Ilmu Agama/Teologi Katolik |
Depositing User: | Mr Fransiskus Xaverius Sabu |
Date Deposited: | 15 Aug 2024 00:02 |
Last Modified: | 15 Aug 2024 00:02 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2474 |
Actions (login required)
View Item |