Teologi Laut: Interseksi Makna Laut dalam Kosmologi Masyarakat Waibalun dan Kosmologi Masyarakat Israel Kuno dalam Kisah Penyeberangan Laut Teberau (Keluaran 14:15-31).

KLEDEN, Fransiskus Bala (2024) Teologi Laut: Interseksi Makna Laut dalam Kosmologi Masyarakat Waibalun dan Kosmologi Masyarakat Israel Kuno dalam Kisah Penyeberangan Laut Teberau (Keluaran 14:15-31). Masters thesis, IFTK LEDALERO.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (713kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (303kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (293kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (577kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (755kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (387kB)
[img] Text
BAB VI -DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (314kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan konteks hidup masyarakat Waibalun, (2) menggambarkan konsep tentang laut dalam kosmologi masyarakat Waibalun, (3) menjelaskan gambaran tentang laut dalam kosmologi masyarakat Israel kuno, (4) menunjukkan makna laut bagi masyarakat Israel kuno berdasarkan Kisah Penyeberangan Laut Teberau (Keluaran 14:15-31), dan (5) merumuskan sebuah model Teologi Laut sebagai hasil perjumpaan (interseksi) antara makna laut dari perspektif kosmologi masyarakat Waibalun dengan kosmologi masyarakat Israel kuno berdasarkan Kisah Penyeberangan Laut Teberau (Keluaran 14:15-31). Tulisan ini menggunakan penelitian kualitatif dengan menerapkan metode wawancara dan pengisian kuesioner dalam bentuk google form yang dibagikan kepada orang-orang Waibalun yang menetap di Waibalun maupun yang sedang berada di luar Waibalun. Selain itu, penulis juga melakukan studi kepustakaan dengan berusaha mencari, menemukan, dan membaca sejumlah buku, ensiklopedia, dokumen Gereja, majalah, surat kabar, artikel-artikel jurnal, bahan kuliah, serta manuskrip-manuskrip yang berhubungan dengan penjelasan-penjelasan seputar teologi Katolik, hermeneutik Kitab Suci, dan antropologi budaya yang berkaitan langsung dengan tema tesis. Upaya membangun Teologi Laut pertama-tama dimulai dengan menginterseksikan pandangan tentang dua elemen utama yaitu “makna laut” dan “peran Allah” dalam masyarakat sekarang (yang diwakili oleh masyarakat Waibalun) dan masyarakat Kitab Suci (yang diwakili oleh masyarakat Israel kuno). Interseksi makna laut dalam kosmologi masyarakat Waibalun dan masyarakat Israel kuno menampilkan makna-makna laut yang sama dan berbeda. Makna-makna laut yang sama tersebut adalah laut sebagai alat (instrumen) kerja Allah, laut sebagai unsur cair biasa dan ‘kosmos berjiwa’, laut sebagai ciptaan Allah yang baik, laut sebagai ibu kehidupan, laut sebagai sarana keselamatan, dan laut sebagai penolong dan pelindung; sedangkan makna-makna laut yang berbeda adalah laut sebagai kosmos yang menyatu dengan darat, laut sebagai ruang pembentukan sistem nilai, laut sebagai ruang bermain dan berekreasi, laut sebagai ruang aktualisasi pemeliharaan alam (ekologis), laut sebagai sesuatu yang dapat menghukum dan membaharui manusia serta bumi, dan laut sebagai wilayah pengembangan ekonomi. Pengalaman masyarakat Waibalun (bersama laut) dan masyarakat Israel kuno (secara khusus dalam kisah penyeberangan Laut Teberau) menghadirkan pula pembicaraan tentang “peran Allah”. Peran Allah di sini dimengerti sebagai keterlibatan Allah dalam seluruh pengalaman hidup serta refleksi masyarakat Waibalun dan Israel kuno bersama laut. Setelah diinterseksikan, beberapa peran Allah yang dapat diketahui dalam masyarakat Waibalun dan masyarakat Israel kuno adalah Allah itu istimewa dan berkuasa atas allah-allah lain, Allah itu setia di setiap situasi, Allah itu memihak dan membebaskan orang-orang lemah dan tertindas, Allah itu Bapa yang memperhatikan vi anak-anak-Nya dengan penuh cinta, serta Allah yang terlibat langsung melalui simbol-simbol alam. Interseksi antara “makna laut” dan “peran Allah” dalam kosmologi masyarakat Waibalun dan masyarakat Israel kuno ini melahirkan sebuah model Teologi Laut. Dalam ruang lingkup teologi Kristen, Teologi Laut lahir untuk menganalisis dalam terang iman apa yang dilakukan manusia dalam hubungan dengan laut, serentak menyoroti bagaimana Allah berperan dalam hidup manusia di dan bersama laut. Usaha berteologi dari dan bersama laut adalah bentuk apresiasi terhadap karya Allah dan laut ciptaan-Nya, juga apresiasi kepada seluruh masyarakat yang mengambil bagian dalam relasi dan refleksi bersama laut. Interseksi “makna laut” dan “peran Allah” antara kosmologi masyarakat Waibalun dengan masyarakat Israel kuno menjadikan Teologi Laut sebagai sebuah model baru teologi lokal-kontekstual, teologi yang bercorak biru, teologi mayoritas masyarakat kecil yang terlupakan, dan teologi integratif antara ekoteologi dan misi.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Laut, Allah, kosmologi, masyarakat, Waibalun, Israel kuno, Keluaran 14:15-31, Teologi Laut.
Subjects: 100 - Filsafat dan Psikologi > 110 Metafisika > 113 Kosmologi (filsafat alam)
200 – Agama > 220 Alkitab > 221 Perjanjian Lama (Tanakh)
Divisions: 77101 Ilmu Agama/Teologi Katolik
Depositing User: Mr Fransiskus Xaverius Sabu
Date Deposited: 14 Aug 2024 23:46
Last Modified: 14 Aug 2024 23:46
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2443

Actions (login required)

View Item View Item