NEGA, Arsenius (2024) Misi Dialog Antaragama di Keuskupan Maumere dalam Terang Pemikiran Paul Francis Knitter dan Relevansinya Bagi Kehidupan Bermasyarakat. Masters thesis, IFTK LEDALERO.
Text
ABSTRAK.pdf Download (694kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (356kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (438kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (532kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (430kB) |
|
Text
BAB V-DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (464kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (30kB) |
Abstract
Tujuan utama dari studi ini adalah mengelaborasi misi dialog antaragama di Keuskupan Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam terang pemikiran Paul Francis Knitter dan relevansinya bagi kehidupan bermasyarakat. Tujuan utama tersebut dicapai melalui beberapa langkah kerja berikut; pertama, mengulas inti pemikiran Paul Francis Knitter mengenai dialog antaragama; kedua, menggali realitas misi dialog antaragama di Keuskupan Maumere. Pada bagian ini, penulis juga mengulas secara umum mengenai praksis dialog antaragama di Kabupaten Sikka. Bagaimana pun, misi dialog antaragama Keuskupan Maumere tidak terlepas dari relasi dan kerja sama dengan agama-agama lain di Kabupaten Sikka; ketiga, menelaah realitas misi dialog antaragama di Keuskupan Maumere dalam terang pemikiran Paul Francis Knitter. Pemikiran Paul Francis Knitter tentang dialog antaragama dijadikan sebagai pijakan teoretis dan bingkai analisis. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dan kepustakaan. Dalam penelitian lapangan, studi ini menggunakan metode wawancara, Focused Group Discussion (FGD) dan observasi partisipatoris. Sedangkan penelitian kepustakaan dilakukan dengan mendalami pemikiran Paul Francis Knitter dan berbagai literatur lain tentang dialog antaragama. Berdasarkan hasil kajian mengenai misi dialog antaragama di Keuskupan Maumere yang ditinjau dalam pemikiran Paul Francis Knitter ini, ditemukan bahwa dialog antaragama tersebut telah berjalan dengan baik dan sejalan dengan misi Gereja universal. Misi dialog antaragama ini didukung oleh budaya toleransi yang tinggi, hubungan kekeluargaan dan ajaran agama yang inklusif. Sedangkan faktor-faktor penghambat misi dialog antaragama di Keuskupan Maumere adalah kurangnya waktu dan ruang perjumpaan, dikotomi mayoritas-minoritas dalam konstelasi politik nasional, provokasi dari tokoh agama tertentu di media sosial dan kehadiran kelompok atau sekte baru dari luar. Berkenaan dengan itu, melalui karya ini penulis ingin menegaskan bahwa setiap penganut agama di Kabupaten Sikka harus mengembangkan semangat pengosongan diri dan spiritualitas transformatif. Mereka harus tetap berakar kuat dalam iman, terbuka untuk saling belajar dan menjadikan nilai kearifan lokal sebagai sumber inspirasi bagi penguatan dialog antaragama. Secara khusus, umat Katolik Keuskupan Maumere mesti berkomitmen dalam menjalankan tugas mewartakan Kristus dan Injil-Nya. Dalam semangat baru, kaum beriman di Kabupaten Sikka harus mentransformasi sikap religius dari kultus-sentrisme menuju pengabdian kepada kemanusiaan, berjuang mentransformasi sistem dan struktur yang menindas, serta menjadi agama yang relevan dan membebaskan melalui dialog kerja sosial. Agama harus memberi peran publik nyata dan transformatif bagi kebaikan bersama yang telah dijelaskan Paul Francis Knitter dalam pemahamannya tentang dialog yang korelasional dan bertanggung jawab secara global.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Misi Dialog Antaragama, Keuskupan Maumere, Kabupaten Sikka, Pemikiran Paul Francis Knitter, Kehidupan Bermasyarakat. |
Subjects: | 200 – Agama > 260 Teologi sosial dan gerejawi > 266 Misi Kristiani, misi Kristen |
Divisions: | 77101 Ilmu Agama/Teologi Katolik |
Depositing User: | Mr Fransiskus Xaverius Sabu |
Date Deposited: | 14 Aug 2024 23:42 |
Last Modified: | 14 Aug 2024 23:42 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2437 |
Actions (login required)
View Item |