PANTAS, Albertus Asteri (2024) Komunitas Interkultural dalam Konsep Natas Bate Labar pada Kebudayaan Masyarakat Kampung Timung Desa Golo Cador dan Relevansinya terhadap Dialog Interkultural dalam Gereja Katolik. Masters thesis, IFTK LEDALERO.
Text
ABSTRAK.pdf Download (300kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (237kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (343kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (292kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (443kB) |
|
Text
BAB V-DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (187kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (402kB) |
Abstract
Tujuan utama dari studi ini adalah menemukan komunitas interkultural dalam konsep natas bate labar pada masyarakat kampung Timung, Desa Golo Cador dan relevansinya bagi dialog interkultural dalam Gereja Katolik. Tujuan utama tersebut dicapai melalui beberapa langkah kerja berikut; pertama, mendeskripsikan gambaran umum tentang kampung Timung. Pada bagian ini, penulis juga menjelaskan konsep natas bate labar menurut masyarakat Manggarai pada umumnya dan masyarakat Timung pada khususnya. Kedua, menjelaskan tentang komunitas interkultural. Ketiga, menggali nilai-nilai interkultural dalam natas bate labar dalam terang komunitas interkultural. Komunitas interkultural dijadikan sebagai pijakan teoretis dan bingkai analisis. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dan studi kepustakaan. Pada penelitian lapangan, riset ini menggunakan metode observasi partisipatoris, wawancara, dan kuesioner. Sedangkan penelitian kepustakaan dilakukan dengan mendalami berbagai literatur yang berkaitan dengan komunitas interkultural. Berdasarkan hasil kajian mengenai komunitas interkultural dalam konsep natas bate labar pada kebudayaan masyarakat kampung Timung, ditemukan bahwa komunitas interkultural telah dihidupi dan dijalankan dalam natas bate labar pada kebudayaan masyarakat kampung Timung. Masyarakat kampung Timung melihat natas bate labar sebagai ruang perjumpaan dari berbagai keberagaman. Dalam perjumpaan itu, nilai-nilai interkultural seperti pengakuan, penerimaan, penghormatan terhadap budaya (suku) lain, interaksi timbal balik (resiprokal), keterbukaan, kesetaraan, dan dialog menjadi kekuatan utama dari masyarakat kampung Timung dalam membangun sebuah komunitas masyarakat yang damai dan harmonis. Namun, selalu saja muncul tantangan yang mewarnai kehidupan komunitas interkultural tersebut, seperti munculnya konflik, diskriminasi dan perpecahan. Berkenaan dengan itu, melalui studi ini penulis hendak menegaskan bahwa masyarakat kampung Timung harus tetap memaknai natas bate labar sebagai ruang untuk merayakan keberagaman. Di dalamnya, masyarakat kampung Timung dapat meningkatkan pembelajaran dan pertumbuhan, inovasi dan kreativitas, peningkatan toleransi dan pemahaman antarkelompok. Lebih jauh dari itu, nilai-nilai interkultural dapat menjadi kekuatan bagi Gereja Katolik dalam membangun relasi dengan budaya-budaya. Sikap-sikap yang perlu dihidupi ialah terbuka terhadap budaya, mengedepankan prinsip kesetaraan, mengakui dan menghargai budaya, berdialog dengan budaya. Pada akhirnya, nilai interkultural juga dapat menjadi kekuatan untuk menjawabi berbagai konflik yang terjadi di dalam Gereja.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Komunitas Interkultural, Konsep Natas Bate Labar, Masyarakat Kampung Timung, Dialog Interkultural, Gereja Katolik. |
Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 305 Kelompok-kelompok sosial 300 – Ilmu Sosial > 390 Adat istiadat, etiket, dan cerita rakyat > 392 Adat istiadat setempat |
Divisions: | 77101 Ilmu Agama/Teologi Katolik |
Depositing User: | Mr Fransiskus Xaverius Sabu |
Date Deposited: | 14 Aug 2024 23:39 |
Last Modified: | 14 Aug 2024 23:39 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2431 |
Actions (login required)
View Item |