Aborsi sebagai Bentuk Pengingkaran terhadap Nilai Kehidupan dari Perspektif Ensiklik Evangelium Vitae

TAEK, Romanus (2024) Aborsi sebagai Bentuk Pengingkaran terhadap Nilai Kehidupan dari Perspektif Ensiklik Evangelium Vitae. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (694kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (279kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (333kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (430kB)
[img] Text
BAB V-DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (466kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk tindakan aborsi, faktor-faktor yang memicu terjadinya aborsi serta upaya mengatasi persoalan aborsi sebagai bentuk pengingkaran terhadap nilai kehidupan manusia berdasarkan ensiklik yang dikeluarkan oleh Paus Yohanes Paulus II yakni, Evangelium Vitae. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Objek yang diteliti adalah bentuk-bentuk aborsi, faktor-faktor yang memicu tindakan aborsi serta upaya untuk mengatasi persoalan aborsi berdasarkan perspektif Evangelium Vitae. Wujud data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, dan kalimat. Sumber data primer penelitian ini adalah buku Tolak Aborsi, karya Dr. Kusmaryanto dan dokumen Ensiklik Evangelium Vitae Paus Yohanes Paulus II. Sumber data sekunder diambil dari penelitian-penelitian terdahulu, khususnya penelitian yang berhubungan dengan aborsi. Data juga diperoleh dari tulisan-tulisan dalam buku, jurnal ilmiah, dan internet yang berkaitan dengan tema aborsi. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa Gereja Katolik menolak tindakan aborsi dalam segala bentuknya. Meskipun demikian, masih banyak perempuan yang melakukan tindakan aborsi dengan berbagai macam alasan seperti, kesehatan, kehamilan di luar nikah, hamil karena perselingkuhan, menjaga nama baik, paksaan orangtua, kegagalan kontrasepsi, kandungan cacat, faktor ekonomi, dan alasan karena sudah memiliki banyak anak. Berhadapan dengan situasi ini, penulis berusaha mempertegas kembali makna atau nilai hidup manusia yang tidak dapat diganggu gugat. Panggilan manusia merupakan panggilan untuk memelihara dan memiliki kehidupan itu sendiri. Hidup telah dimulai sejak saat pembuahan janin di dalam rahim ibu dan sejak saat itu pula hidup itu telah dikuduskan. Ensiklik Evangelium Vitae menggarisbawahi bahwa hidup manusia adalah anugerah dari Allah yang harus dihormati dan dihargai dengan nilai yang tidak terhingga dan harus dipertanggungjawabkan. Di sisi lain, Evangelium Vitae juga menegaskan adanya ancaman-ancaman terhadap hidup manusia khususnya mereka yang lemah. Salah satu kelompok yang paling lemah adalah janin yang baru terbentuk dalam rahim ibu. Pengguguran bayi (aborsi) merupakan kejahatan yang paling keji. Oleh karena itu, Gereja memiliki keprihatinan besar dan tidak bisa tinggal diam untuk membela hidup manusia. Ensiklik Evangelium Vitae menyadarkan kembali akan makna injil kehidupan yang memiliki makna konkrit untuk dijalankan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Aborsi, Ensiklik Evangelium Vitae, Paus Yohanes Paulus II
Subjects: 200 – Agama > 240 Moral Kristen dan teologi peribadatan > 241 Etika Kristen
200 – Agama > 260 Teologi sosial dan gerejawi > 262 Eklesiologi
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Fransiskus Xaverius Sabu
Date Deposited: 10 Jul 2024 04:48
Last Modified: 10 Jul 2024 04:48
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2392

Actions (login required)

View Item View Item