AFRIANDI, Silvester (2024) Urgensi Pendidikan Multikultural di Tengah Persoalan Radikalisme Islam di Indonesia. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.
Text
Silvester Afriandi-ABSTRAKSI.pdf Download (184kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (401kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (209kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (371kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (271kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (299kB) |
|
Text
BAB V- DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (269kB) |
Abstract
Penulisan skripsi ini bertujuan: Pertama, mendeskripsikan persoalan radikalisme Islam di Indonesia baik secara teoritis maupun berdasarkan contoh nyata yang terjadi dalam masyarakat.. Kedua, menjelaskan pendidikan multikultral dan potensinya untuk menciptkakan persatuan. Ketiga, menggambarkan bagaimana relevansi pendidikan multikultural dalam mengatasi persoalan radikalisme Islam di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kualitatif dengan proses pengumpulan data melalui studi kepustakaan. Pengumpulan data dilakukan dengan mencari, dan menganalisis sumber-sumber bacaan yang memuat data-data terkait tema penulisan ini. Penulis tidak mengklasifikasikan sumber-sember bacaaan ke dalam sumber primer dan sekunder, melainkan dengan mengumpulkan dan mengkaji sumber-sumber yang akurat dan terbaru mengenai radikalisme Islam dan pendidikan multikultural. Radikalisme Islam di Indonesia dalam temuan penulis bukanlah gerakan yang dengan sendirinya lahir dari perjalanan sejarah Islam di Indonesia, melainkan gerakan transnasional yang dibawa masuk dan diadopsi oleh kelompok-kelompok agama Islam di Indonesia. Radikalisme Islam ini kemudian bertumbuh dan berkembang seiring dengan dinamika historis bangsa Indonesia sebagai negara yang merdeka. Di Indonesia, radikalisme Islam sudah menjadi masalah perenial yang selalu muncul dalam tiga model (pola) besar, yakni model psikopatologis (radikalisme Islam yang muncul karena keadaan psikis seseorang), model kultural (pemujaan berlebihan terhadap kultur Arab/Timur Tengah sebagai tempat lahirnya Islam dan penolakan terhadap ekspresi Islam dalam kebudayaan Indonesia), dan model politis (tindakan radikal sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan sosio-politis). Selanjutnya, pendidikan multikultural dinilai oleh penulis sebagai kekuatan tandingan untuk melawan atau mencegah radikalisme Islam yang masif terjadi di Indonesia. Pendidikan multikultural, sebagaimana model pendidikan lainnya, bertujuan untuk meraih pengetahuan dan membebaskan manusia dari cara berpikir yang tertutup. Lebih dari itu, pendidikan multikultural juga memampukan orang untuk belajar menerima konflik, pertentangan, dan keberbedaan/keberagaman bukan sebagai barang haram, melainkan sebagai entitas-entitas yang bisa mempererat persatuan di tengah kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian, ketika disandingkan dengan kehidupan beragama, pendidikan multikultural mampu membentuk manusia kritis dalam beragama, mengintegrasikan nilai kebudayaan Indonesia ke dalam kehidupan beragama, dan memungkinkan kehidupan beragama yang demokratis.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Radikalisme, Islam, pendidikan, multikultural. |
Subjects: | 200 – Agama > 290 Agama lainnya > 297 Agama Islam, Bab-isme dan keyakinan Bahai |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mauritsius Moat Pitang |
Date Deposited: | 02 Jun 2024 23:24 |
Last Modified: | 06 Aug 2024 02:59 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2329 |
Actions (login required)
View Item |