Membangun Dialog dan Solidaritas Sosial Melalui Budaya Reis, Ruis, Raes, Raos (4R) Masyarakat Desa Rura Manggarai dalam Terang Ensiklik Fratelli Tutti Paus Fransiskus

KASINO, Antonius Diharja (2024) Membangun Dialog dan Solidaritas Sosial Melalui Budaya Reis, Ruis, Raes, Raos (4R) Masyarakat Desa Rura Manggarai dalam Terang Ensiklik Fratelli Tutti Paus Fransiskus. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.

[img] Text
ANTONIUS DIHARJA KASINO_Abstraksi.pdf

Download (146kB)

Abstract

Skripsi ini berusaha menjelaskan pentingnya makna warisan budaya relasi intersubjektivitas melalui budaya reis, ruis, raes dan raos dalam kebudayan masyarakat desa Rura dalam terang ensiklik Fratelli Tutti. Dialog dan solidaritas sosial dalam budaya reis, ruis, raes, dan raos memiliki makna persaudaran, persatuan, kepekaan sosial. Untuk itu melalui praktik budaya ini, masyarakat desa Rura mampu menyadarai serta mengangkat nilai nilai kemanusiaan dalam setiap perjumpaan dengan sesama. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan utama, yakni 1) penelitian ini berusaha memahami konsep dan makna kebudayaan reis, ruis, raes dan raos di masyarakat desa Rura dalam suatu kajian ilmiah. 2) menjelaskan relevansi antara budaya reis, ruis, raes, dan r aos pada masyarakat desa Rura dalam terang ensiklik Fratelli Tutti Paus Fransiskus. 3) menampilkan realitas kebiasaan masyarakat desa Rura dalam mempraktikan budaya reis, ruis, raes dan raos. Dalam menulis skripsi ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara dengan informan yang miliki pengetahuan luas tentang budaya reis, ruis, raes dan raos. Informan tersebut terdiri atas tokoh adat, tokoh masyarakat, pemerintah desa Rura, tokoh muda, dan pastor paroki setempat. Dalam penelitian kualitatif, peneliti mencari dan mengumpulkan data dari dokumen dokumen, buku buku ilmiah, jurnal, berita dari internet agar mampu menjelaskan nilai n ilai kebudayaan reis, ruis, raes dan raos. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa budaya 4R (reis, ruis, raes dan raos) merupakan salah satu warisan budaya masyarakat Manggarai yang bertujuan unutk menciptakan persudaraan dan persahabatan sosial seperti yang diterangkan dalam ensiklik Fratelli Tutti . Praktik kebudayaan 4R, reis, ruis, raes dan raos, ini menampilkan ciri khas keutamaan relasi dalam hidup bermasyarakat seperti persatuan, persahabatan, persaudaran, kepeduliaan, dan menjunjung tinggi keadilan sosial. Menyapa (Reis) sebagai bentuk Keterbu kaan dan Kemurahan Hati, mendekati (Ruis) sebagai bentuk keterlibatan dalam Persaudaraan, menemani (Raes) sebagai bentuk kedekatan atau keakraban dan merangkul (Raos) sebagai tanda persahabatan dan persaudaraan sejati. Dalam penelitian ini juga, ditemukan bahwa budaya 4R dalam kehidupan masyarakat desa Rura sekarang ini sudah jarang dihidupi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus globalisasi. Pengaruh iini turut menghambat masyarakat dalam menghidupi semangat budaya perjumpaan melalui 4R. Oleh karena i tu, berhadapan dengan realitas ini, diperlukan kesadaran masyarakat untuk terus menghidupi semangat perjumpan dalam kasih melalui budaya 4R. Dengan demikian, peneliti sangat mengharapkan masyarakat desa Rura menyadari kehadiran orang lain sebagai perjumpan kasih bagi kehidupannya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Budaya Reis, Ruis, Raes, dan Raos, Dialog, Solidaritas Sosial, intersubjektifitas, Gloalisasi, Masyarakat Desa Rura, Ensiklik Fratelli Tutti.
Subjects: 200 – Agama > 260 Teologi sosial dan gerejawi > 262 Eklesiologi
300 – Ilmu Sosial > 390 Adat istiadat, etiket, dan cerita rakyat > 392 Adat istiadat setempat
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mauritsius Moat Pitang
Date Deposited: 16 May 2024 23:37
Last Modified: 17 May 2024 04:29
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2265

Actions (login required)

View Item View Item