SIMO, Fransiskus (2024) Sistem Perkawinan Adat pada Masyarakat Ngalupolo dan Korelasinya dengan Perkawinan dalam Gereja Katolik. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.
Text
ABSTRAK.pdf Download (4MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (321kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (485kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (609kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (572kB) |
|
Text
BAB V-DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (335kB) |
Abstract
Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk (1) menjelaskan secara umum gambaran tentang masyarakat Ngalupolo, (2) memaparkan sistem perkawinan adat yang berlaku pada masyarakat Ngalupolo dan Gereja Katolik, (3) memaparkan korelasi antara sistem perkawinan adat pada masyarakat Ngalupolo dan perkawinan dalam Gereja katolik. Metode penulisan yang dipakai adalah metode kepustakaan dan observasi partisipatif (wawancara). Pertama, metode kepustakaan. Dalam metode ini penulis menggunakan berbagai sumber tertulis yang berkaitan dengan judul yang dipilih. Selain itu, penulis juga menggunakan literatur-literatur lain yang ada kaitannya dengan judul yang diajukan. Kedua, metode observasi partisipatif (wawancara). Dalam metode ini penulis mengumpulkan data atau informasi lisan dari beberapa responden (informan kunci) yang memiliki kemampuan dalam kaitannya dengan sistem perkawinan adat pada masyarakat Ngalupolo. Perkawinan adat pada masyarakat Ngalupolo merupakan warisan turun-temurun yang tetap dijaga dan dipraktekan hingga saat ini. Sistem perkawinan ini hadir untuk menjaga dan menghormati keluhuran martabat seorang wanita dan kesakralan nilai perkawinan. Persatuan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan mesti dibuat dalam suatu ritus adat sebagai bentuk penghargaan terhadap martabat manusia. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mulia dan luhur hendaknya diberi penghargaan setinggi-tingginya untuk membedakannya dengan makhluk ciptaan lainnya. Gereja Katolik juga memiliki tradisi dalam hal perkawinan. Cinta seorang laki-laki dan seorang perempuan perlu dibimbing, diarahkan, diselidiki dan pada akhirnya dapat mengikrarkan janji suci yang tak terceraikan di hadapan Tuhan dan segenap umat. Tahap demi tahap mesti dilewati demi mencapai kesepakatan nikah yang sehat, yang tak memiliki cacat, sehingga kehidupan keluarga baru dapat berjalan dalam keadaan yang bahagia dan sejahtera. Sistem perkawinan adat pada masyarakat Ngalupolo juga memiliki korelasi dengan perkawinan dalam Gereja Katolik. Begitu banyak hal yang dapat dihubungkan antara kedua sistem perkawinan ini. Perkawinan adat pada masyarakat Ngalupolo memiliki puncak pada perkawinan dalam Gereja Katolik. Perjanjian nikah yang diucapkan oleh kedua mempelai menjadi bukti sahnya perkawinan tersebut. Dengan demikian, anak perempuan dapat dilepas pisahkan dari rumah dan kedua orangtuanya untuk diantar ke rumah barunya, yakni rumah suaminya. Disanalah kehidupan barunya dimulai berdasarkan hukum adat dan agama.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perkawinan adat, perkawinan Katolik, korelasi, masyarakat Ngalupolo dan sistem. |
Subjects: | 200 – Agama > 240 Moral Kristen dan teologi peribadatan > 249 Kehidupan keluarga dalam ajaran Kristiani 300 – Ilmu Sosial > 390 Adat istiadat, etiket, dan cerita rakyat > 392 Adat istiadat setempat |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mauritsius Moat Pitang |
Date Deposited: | 07 May 2024 01:33 |
Last Modified: | 16 Sep 2024 13:20 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2218 |
Actions (login required)
View Item |