Berjuang Untuk Masuk Melalui Pintu Yang Sempit, Renungan Inspiratif Minggu Biasa ke 21, 21/08/2022.

RAHO, Bernard (2022) Berjuang Untuk Masuk Melalui Pintu Yang Sempit, Renungan Inspiratif Minggu Biasa ke 21, 21/08/2022. [Video]

[img] Video (Berjuang Untuk Masuk Melalui Pintu Yang Sempit, Renungan Inspiratif Minggu Biasa ke 21, 21/08/2022.)
maxresdefault.jpg - Published Version

Download (163kB)

Abstract

BERJUANGLAH UNTUK MASUK MELALUI PINTU YANG SEMPIT Dr. M. Scott Peck, seorang ahli psikoterapi dari Amerika Serikat pernah menulis sebuah buku yang berjudul “Road Less Travelled” yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan “Tiada Mawar Tanpa Duri”. Dia mengawali buku itu dengan sebuah kalimat pendek tetapi penuh makna yakni “Life is difficult” – Hidup itu sulit. Keberhasilan diperoleh dengan usaha mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam hidup. Semakin banyak usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam hidup, semakin besar peluang seseorang memperoleh keberhasilan di dalam hidup. Sebaliknya, semakin sedikit upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam hidup, maka semakin kecil pula kemungkinan seseorang memperoleh keberhasilan-keberhasilan di dalam hidup”. Pokok-pokok pikiran Dr. Scott Peck ini telah diungkapkan secara tepat dalam sebuah pepatah Melayu yang berbunyi: “Susah-susah dahulu, senang-senang kemudian”. Artinya ganjaran akan diberikan kepada orang yang telah menyelesaikan perjuangannya. ******** Dalam Injil hari ini, salah seorang pendengar Yesus bertanya: “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan? ”Berapa orangkah yang akan diselamatkan? Yesus tidak menjawab pertanyaan ini secara langsung, tetapi memberikannya sebuah peringatan. “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sempit itu! Sebab banyak orang yang berusaha akan masuk tetapi tidak dapat!” Dengan memberikan peringatan tersebut, Yesus mau mengatakan kepada para pendengarnya yang notabene adalah orang-orang Yahudi sebuah awasan bahwa status mereka sebagai umat terpilih tidak otomatis membuat mereka diselamatkan. Mereka harus berjuang untuk masuk melalui pintu yang sempit yakni mengikuti hukum-hukum Tuhan sebagaimana juga orang-orang lain yang berasal dari berbagai bangsa. Pintu yang sempit yang dimaksudkan Yesus adalah jalan keselamatan karena orang dalam Injil tadi bertanya: “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Yesus menjawab: “Berusahalah untuk masuk melalui pintu yang sempit! Banyak orang yang berusaha melalui pintu yang sempit itu tetapi tidak akan dapat” Pertanyaannya adalah mengapa orang banyak itu tidak bisa masuk melalui pintu yang sempit itu? Alasannya adalah karena orang-orang Yahudi bertegar hati dan tidak mau menerima pewartaan Yesus. Pada hal, menurut Yesus, keselamatan itu akan diperoleh hanya dengan menerima pewartaan-Nya. Dalam pengadilan terakhir, persoalannya bukan lagi apakah mereka mengenal Yesus atau tidak, tetapi apakah mereka telah berusaha untuk melakukan yang terbaik supaya bisa masuk ke dalam kerajaan surga. Kendati orang-orang itu berteriak: “Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar kami di kota-kota kami”, namun Yesus tetap akan berkata: “Aku tidak tahu dari mana kamu datang.” Jawaban Yesus ini tentu merupakan pukulan untuk orang-orang Yahudi. Mereka mengira bahwa mereka diselamatkan karena mereka merupakan umat pilihan Allah. Yesus menantang anggapan ini Hal yang paling penting adalah: Apakah mereka telah berusaha sungguh-sungguh untuk masuk melalui pintu yang sempit yakni mengikuti ajaran-ajaran Yesus atau nilai-nilai yang ditawarkan oleh Yesus. ********* Melalui sakramen permandian, pintu keselamatan telah terbuka untuk kita semua yang telah menerimanya. Tetapi itu tidak cukup. Kita tidak bisa diselamatkan hanya dengan menerima sakramen permandian. Kita harus berjuang melalui pintu yang sempit. Itu berarti bahwa kita harus mengikuti ajaran-ajaran Tuhan yang memang kelihatannya tidak terlalu gampang, seperti percaya kepada Tuhan sebagai Penjamin kehidupan dan bukan pada materi, mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri, bersedia mengampuni orang yang bersalah kepada kita, bersikap rendah hati, adil, dan jujur, tidak menghakimi sesama dan lain-lain sebagaimana tertulis di dalam Injil. Di dalam ajaran-ajaran Yesus yang tidak terlalu gampang itu terletak pintu yang sempit atau jalan keselamatan menuju Allah. Berusahalah untuk masuk melalui pintu yang sempit itu karena hanya dengan mengikuti jalan itu kita diselamatkan. Tuhan memberkati kita. Amen.

Item Type: Video
Uncontrolled Keywords: Renungan Katolik, Homili, Khotbah, Inspirasi Sabda, Renungan Minggu, Renungan Inspiratif
Subjects: 200 – Agama > 200 Agama > 202 Ajaran
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Bernardus Raho
Date Deposited: 13 Mar 2024 00:09
Last Modified: 13 Mar 2024 00:31
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2122

Actions (login required)

View Item View Item