Hendaklah Kamu Siap Sedia - Renungan Inspiratif Minggu Biasa ke 19, 7 Agustus 2022.

RAHO, Bernard (2022) Hendaklah Kamu Siap Sedia - Renungan Inspiratif Minggu Biasa ke 19, 7 Agustus 2022. [Video]

[img] Video (Hendaklah Kamu Siap Sedia - Renungan Inspiratif Minggu Biasa ke 19, 7 Agustus 2022.)
maxresdefault.jpg - Published Version

Download (159kB)

Abstract

HENDAKLAH KAMU SIAP SEDIA Dalam perumpamaan modern yang berjudul “Ketika Allah Menciptakan Sehari 25 Jam”, diceritakan bahwa pada suatu hari malaikat memberi laporan kepada Allah bahwa banyak manusia yang tidak lagi berdoa karena mereka tidak mempunyai waktu. Karena itu diusulkan supaya Allah menambah jumlah jam sehari menjadi 25 jam. Diharapkan setelah penambahan waktu satu jam itu, orang akan mempunyai waktu untuk berdoa. Allah pun mengabulkan permohonan itu. Tetapi apa yang terjadi? Orang bukannya menggunakan waktu satu jam itu untuk berdoa melainkan untuk menambah kegiatan ba .ru yang mendatangkan uang. Akhirnya Allah menarik kembali waktu satu jam itu sebab orang yang tidak mau berdoa tidak akan punya waktu untuk berdoa, tetapi orang yang mau berdoa akan selalu berusaha untuk mencari waktu guna berdoa. ******** Injil hari ini terdiri dari bermacam-macam pengajaran yang terpisah-pisah tetapi dengan pikiran dasar supaya orang-orang dengan bijaksana menggunakan harta duniawi ini agar mereka tidak kehilangan harta surgawi. Yesus menyebut para murid-Nya dengan sebutan kawanan kecil atau dalam bahasa orang modern disebut kelompok minoritas. Sekalipun mereka adalah kawanan kecil atau kelompok minoritas, namun mereka tidak perlu takut karena Bapa telah menyerahkan kerajaan kepada mereka. Kerajaan itu telah diberikan kepada mereka melalui Yesus Kristus. Tugas para murid itu adalah menyiapkan datangnya kerajaan Allah itu di atas muka bumi ini. Dalam menyiapkan datangnya kerajaan Allah itu para murid harus rela berbagi. Mereka mesti juga memperhatikan kebutuhan orang-orang lain. Karena itu, para murid itu diminta untuk menjual segala sesuatu yang mereka miliki dan memberikan itu kepada orang-orang miskin. Perintah Yesus ini sangat radikal dan mustahil bisa dilaksanakan. Kendati radikal, namun tidak berarti bahwa hal itu tidak bisa dilaksanakan. Dengan bantuan Allah, hal itu tetap bisa dilakukan. Banyak contoh di dalam sejarah Gereja di mana ada orang yang berhasil menjual apa yang mereka miliki dan memberikannya kepada orang-orang miskin. Dalam segala hal, para murid juga hendaknya hidup sebagai hamba yang menantikan tuannya kembali dari pesta perkawinan. Tuan itu bisa datang pada setiap saat dan pada waktu yang tidak terduga-duga. Para murid harus menyiapkan diri dengan pelita bernyala. Apabila mereka didapati tengah bersiap-siaga ketika tuannya datang, maka mereka diperkenankan untuk mengambil bagian di dalam perjamuan yang telah disiapkan oleh tuan pesta. Demikian juga Allah memperlakukan hamba-hamba-Nya yang selalu siap siaga menantikan kedatangan Allah. Persoalannya adalah Anak Manusia datang pada waktu yang tidak disangka-sangka, seperti seorang pencuri yang datang di tengah malam. Karena itu, orang harus selalu siap-sedia. ********** Semangat materialisme atau hidup bermewah-mewah telah menyebabkan manusia pada zaman ini seolah-olah lupa daratan. Mereka melupakan kefanaan dunia ini dan hidup seolah-olah dunia ini tidak akan berakhir. Sekularisasi telah membuat manusia percaya diri berlebihan. Kalau pada masa-masa sebelumnya manusia tidak mengerti banyak hal dan mengembalikan banyak soal kepada Allah, maka pada masa ini mereka berpikir bahwa hampir tidak ada persoalan di dunia ini yang tidak bisa dijelaskan dengan akal budi. Mereka beranggapan bahwa Allah tidak dibutuhkan lagi untuk memecahkan persolan-persoalan di dalam hidup. Peralihan dari masyarakat pedesaan ke masyarakat perkotaan perlahan-lahan sering menyebabkan orang-orang perlahan-lahan beralih dari iman kepada Allah kepada kepercayaan kepada dirinya sendiri secara berlebihan. Tetapi keyakinan seperti itu bukannya tidak mempunyai persoalan. Banyak hal di dunia ini yang tidak bisa diselesaikan dengan akal budi. Ada situasi-situasi batas yang tidak bisa dimaknai oleh akal budi atau ilmu pengetahuan. Hanya di dalam iman orang bisa menemukan makna dari situasi-situasi batas yang kelihatannya kontradiktoris. Seorang yang beriman tidak akan menemukan kebahagiaan abadi di luar Allah. Dia percaya bahwa hanya di dalam Allah dia menemukan kebahagiaan sejati. Kesadaran seperti itu hendaknya membuat kita senantiasa untuk terus-menerus melakukan perbuatan-perbuatan baik sebagai perwujudan iman akan Allah itu. Semoga ketika Tuhan datang, Dia mendapati kita sedang melakukan dengan setia tugas-tugas yang telah dipercayakan kepada kita. Tuhan memberkati kita. Amin.

Item Type: Video
Uncontrolled Keywords: Khotbah, Homili, Katolik, Renungan, Minggu Biasa 19, Inspirasi, Santapan Sabda, Inspirasi Sabda, Renungan Inspiratif, Khotbah Katolik
Subjects: 200 – Agama > 200 Agama > 202 Ajaran
Divisions: 77101 Ilmu Agama/Teologi Katolik
Depositing User: Bernardus Raho
Date Deposited: 13 Mar 2024 00:08
Last Modified: 13 Mar 2024 00:31
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2121

Actions (login required)

View Item View Item