RAHO, Bernard (2022) Yesus Kerahiman Ilahi, Renungan Inspiratif Minggu Paskah ke 2, 24 April 2022. [Video]
|
Video (Yesus Kerahiman Ilahi, Renungan Inspiratif Minggu Paskah ke 2, 24 April 2022.)
maxresdefault.jpg - Published Version Download (169kB) | Preview |
Abstract
YESUS KERAHIMAN ILAHI Sampul Majalah TIME, dalam salah satu edisi terbitan di tahun 1984, menampilkan foto yang sangat menarik. Foto itu menunjukkan sel penjara di mana dua orang duduk dalam kursi besi yang bisa dilipat. Orang pertama adalah seorang anak muda yang mengenakan jeket berwarna hitam, blue jeans, dan sepatu olahraga berwarna putih. Sementara, orang yang lebih tua mengenakan jubah panjang berwarna putih dengan topi solideo di kepalanya. Keduanya duduk berhadapan dan berbincang-bincang dengan penuh perhatian. Mereka seolah-olah tidak ingin agar percakapan mereka tidak bisa didengar oleh orang lain. Ternyata orang muda itu adalah Mehmet Ali Agca, orang yang menembak Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 13 Mei 1981. Dan orang yang lebih tua itu adalah Paus Yohanes Paus II, korban yang ditembak oleh Mehmet Ali Agca. Dalam gambar itu, Paus memeluk orang yang telah menembaknya dan memaafkannya. Ketika Paus Yohanes Paulus II meninggalkan sel penjara itu, dia berkata: “Apa yang kami percakapkan tadi tetapi merupakan rahasia di antara kami. Saya berbicara kepada dia sebagai seorang saudara yang telah saya maafkan dan saya percayai.” ********* Apa yang dilakukan oleh Paulus Yohanes Paulus II - korban penembakan 13 Mei 1981 oleh Mehmet Ali Agca - terhadap pembunuhnya Mehmet Ali Agca merupakan salah satu contoh dari kerahiman ilahi Allah sebagaimana diwartakan oleh St. Faustina. Santa Faustina dari Polandia merupakan rasul kerahiman ilahi yang sangat terkenal. Pada tanggal 30 April 2000, jam 10.00 pagi pada hari Minggu Kedua Paskah, Paus Yohanes Paulus II merayakan Ekaristi Kudus di lapangan Santo Petrus dalam rangka pemberian gelar kudus kepada Santa Faustina. Gambar kerahiman ilahi dibuat berdasarkan penglihatan Santa Faustina yang melihat Yesus mengangkat tangan kanan dalam posisi hendak memberkat, dengan tangan kiri diletakkan di jantung-hatinya dan dari situ muncul cahaya berwarna merah dan putih. Cahaya berwarna merah melambangkan darah Yesus yang merupakan sumber hidup jiwa-jiwa, sedangkan cahaya putih melambangkan air pembaptisan. Dalam gambar itu tampak pesan: “Yesus, aku percaya pada-Mu”. Secara simbolik gambar itu menunjukkan belaskasih, pengampunan, dan kasih Allah. *********** Di dalam bagian pertama Injil hari ini, kita mendengar bagaimana Yesus mempercayakan kepada para murid-Nya tugas untuk mewartakan kabar gembira tentang Kasih Allah. Yesus yang bangkit juga memberikan kekuasaan kepada para murid untuk mengampuni dosa. “Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, maka dosanya tetap ada”. Dengan demikian, Yesus memberikan kepada para murid-Nya kerahiman ilahi untuk bisa mengampuni dosa orang atas nama Tuhan sendiri Sedangkan dalam bagian kedua Injil Yesus menegur Thomas karena ketidak-percayaannya.’“Karena engkau telah melihat maka engkau percaya. Berbahagialah yang tidak melihat, namun percaya”. Thomas bukanlah tipe orang yang penakut. Dia adalah seorang pemberani. Tetapi ketika Thomas mengalami kematian Yesus secara tragis, imannya goncang. Dia pergi membawa dukanya sendiri dan meninggalkan teman-temannya. Dalam keadaan seperti itu, ia menjadi bimbang dan tidak percaya lagi kepada ramalan Yesus tentang kebangkitanNya dari antara orang mati. Namun berkat keterbukaan-Nya terhadap bimbingan Yesus, imannya menjadi teguh kembali dan dia menjadi murid Yesus yang sejati. ******** Pada hari ini Gereja di seluruh dunia merayakan Pesta Kerahiman Ilahi. Pesta ini ditetapkan Paus Yohanes Paulus pada tahun 2000 sebagai jawaban atas permintaan Tuhan melalui Santa Faustina seorang biarawati yang tidak berpendidikan dari Polandia yang membuat catatan harian setebal 600 halaman tentang kerahiman Allah melalui penampakan-penampakan. Dalam penampapakan-penampakan itu, Sr. Faustina disuruh untuk menyebarkan devosi kerahiman ilahi kepada orang-orang Kristen. Pesan utama devosi ini adalah bahwa Tuhan mencintai kita, tanpa kecuali. Cinta-Nya itu jauh lebih besar dari pada dosa-dosa yang kita perbuat. Paus Yohanes Paulus II dalam ajaran dan kehidupan pribadinya mempunyai devosi yang sangat khusus kepada Kerahiman Ilahi. Dia yang memberi gelar beata dan kemudian gelar Santa kepada St. Faustina. Dia juga yang menetapkan hari minggu kedua sesudah paskah sebagai minggu kerahamiman ilahi dan mendirikan sebuah tempat suci di Krakow Polandia untuk menghormati Santa Faustina yang jasadnya masih tersimpan di sana. Pesan utamanya adalah sebagaimana Allah mencintai kita tanpa syarat, maka, kita pun hendaknya dapat mencintai satu sama lain tanpa syarat tanpa membeda-bedakan suku, ras, agama, dan antar-golongan. Tuhan memberkati kita. Amen.
Item Type: | Video |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kerahiman Ilahi, Renungan Inspiratif, Minggu Katolik, Renungan Minggu, Minggu ke 2 Paska, Homili, Khotbah |
Subjects: | 200 – Agama > 200 Agama > 202 Ajaran |
Divisions: | 77101 Ilmu Agama/Teologi Katolik |
Depositing User: | Bernardus Raho |
Date Deposited: | 13 Mar 2024 00:05 |
Last Modified: | 13 Mar 2024 00:39 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2105 |
Actions (login required)
View Item |