RAHO, Bernard (2022) Situasi Kontras Minggu Palma, Renungan Inspiratif Minggu Palma, 10 April 2022. [Video]
Video
maxresdefault.jpg - Published Version Download (156kB) |
Abstract
SITUASI KONTRAS PADA MINGGU PALMA Dalam Kitab Kedua Samuel bab 12 ayat 1 dan seterusnya diceritakan bahwa setelah raja Daud melakukan perzinahan dengan Batsheba dan mengatur supaya suaminya Uriah ditempatkan pada medan pertempuran yang paling berbahaya sehingga kemudian mati terbunuh, Allah mengutus Nabi Nathan kepada Daud supaya menyadari kekejian dosa yang dilakukannya. Pada waktu itu Nathan menunjukkan kesalahan Daud dengan bercerita tentang seorang kaya yang memiliki banyak kambang dan domba. Sementara itu ada seorang miskin yang hanya memiliki seekor domba. Tetapi untuk sebuah perjamuan, orang kaya itu bukan mengambil salah seekor domba yang dimilikinya melainkan mencuri domba yang dimiliki oleh orang miskin itu. Mendengar cerita Nabi Nathan itu, marahlah Daud dan berkata: “Demi Allah yang hidup, orang itu layak dihukum mati”. Kemudian Nabi Nathan menyambung: “Engkaulah orangnya”. ********** Sama seperti Daud yang marah terhadap orang yang diceritakan Nabi Nathan, kita juga mungkin marah terhadap orang-orang yang terlibat dalam penyaliban Yesus sebagaimana diceritakan dalam Kisah Sengsara Yesus Kristus. Kita mungkin marah terhadap Yudas, Pilatus, Herodes, para tentara, dan khalayak ramai di Yerusalem, tetapi boleh jadi dalam hal tertentu kita juga melakukan hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang itu. ********* Pada hari ini kita merayakan dua peristiwa yang kontras dan bertolak berlakang yakni momen-momen Gloria – kemuliaan yang nampak dalam sorak-sorai kalayak ramai yang berseru: “Hossana Putera Daud, terpujilah Dia yang datang dalam nama Tuhan” dan momen-momen penderitaan yang nampak dalam teriakan massa yang menuntut hukuman mati bagi Yesus: “Salibkan Dia, salibkan dia, biarkanlah darah-Nya turun ke atas kami dana anak-anak kami”. Pekan Suci menantang kita untuk ingat kembali dan hidupkan kembali kejadian-kejadian yang mengantar kita pada penebusan dan penyelamatan kita. Kita juga ditantang untuk menghargai dengan penuh syukur harga yang harus dibayar oleh Yesus demi penebusan dan keselamatan kita melalui penderitaan dan kematian-Nya di kayu salib. Selain itu, kita juga ditantang untuk membalas kasih Allah itu dengan mencintai sesama. Renungan tentang misteri paska hendaknya memampukan kita untuk mati terhadap dosa dan bangkit bersama Yesus yang a\pada gilirnya menghasilkan kesembuhan, rekonsiliasi dan penebusan. Partisipasi kita di dalam liturgy selama pekan suci hendaknya memperdalam relasi kita dengan Allah, mempertebal iman kita dan memperkuat hidup kita sebagai murid-murid Yesus. Sementara itu Injil hari ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama Injil (Luk. 19:28-40) melukiskan penerimaan Yesus secara mulia oleh para pengagumnya ketika Dia measuki kita Yerusalem. Mereka megeluk-elukan sepanjang kira-kira dua kilo meter dari Bukit Zaitun ke Yerusalem. Kemudian dalam bagian kedua injil (Luk 22:14-23:56) kita mendengar kisah sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Saanto Lukas. Kita ditantang untuk memeriksa kembali kehidupan kita dalam terang beberapa tokoh dalam proses penyalana Yesus seperti Yudas yang mengkhianati Yesus, Petrus yang menyangkal Yesus, Pilatus yang mengambil keputusan tanpa mempertmbangkan kata hati nurani dan kemudian menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus dengan digantung pada kayu Salib, Herodes yang mempermainkan Yesus, para pemimpin agama Yahudi yang berusaha mempertahankan posisi mereka sebagai pemimpin-peimpin agama dengan melenyapkan Yesus. Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita bahwa Yesus mati untuk menebus dosa-dosa kita. *********** Secara spontan kita pasti akan menyalahkan dan mungkin marah terhadap orang-orang yang berada di balik penyaliban Yesus seperti Yudas Iskariot, Pilatus, Herodes, para serdadu atau kalayak ramai. Tetapi apabila kita berdiam diri dan merenung sejenak, mungkinkah atas cara tertentu kita juga telah melakukan kesalahan-kesalahan yang sama seperti dilakukan oleh orang-orang itu. Di pihak lain di jalan salib Yesus, kita juga menyaksikan Maria Magdalena, Maria Ibu Yesus, Simon dari Kirene, Veronika, dan murid yang dikasihi Yesus yang kehadirannya telah meringankan penderitaan Yesus. Semoga seperti orang-orang ini kita pun senantiasa berusaha untuk meringankan beban orang-orang lain yang menderita seperti Yesus. Tuhan memberkati kita.
Item Type: | Video |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Minggu Palma, Renungan Inspiratif, Renungan Katolik, Homili, Khotbah |
Subjects: | 200 – Agama > 200 Agama > 202 Ajaran |
Divisions: | 77101 Ilmu Agama/Teologi Katolik |
Depositing User: | Bernardus Raho |
Date Deposited: | 13 Mar 2024 00:04 |
Last Modified: | 13 Mar 2024 00:04 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2101 |
Actions (login required)
View Item |