Renungan Inspiratif Minggu Keluarga Kudus, 26 Desember 2021 Berdasarkan Injil Lukas

RAHO, Bernard (2021) Renungan Inspiratif Minggu Keluarga Kudus, 26 Desember 2021 Berdasarkan Injil Lukas. [Video]

[img] Video (Renungan Inspiratif Minggu Keluarga Kudus, 26 Desember 2021 Berdasarkan Injil Lukas)
maxresdefault.jpg - Published Version

Download (167kB)

Abstract

BELAJAR DARI KELUARGA KUDUS NAZARETH Adalah sebuah keluarga katolik yang bertahun-tahun hidup berkeluarga tetapi tidak dianugerahi anak. Berkali-kali suami-isteri itu membuat novena, tetapi kelihatannya doa mereka seperti tidak dikabulkan. Menjelang tahun yang ketujuh, doa mereka akhirnya dikabulkan. Keduanya dianugerahi seorang puteri cantik. Mereka menamakannya Deodata yang berarti Karunia Tuhan. Semua berjalan normal hingga anak itu berusia enam tahun. Ketika memasuki usia yang ketujuh, anak itu diserang sebuah penyakit yang sulit disembuhkan. Kedua orangtuanya berjuang untuk menyembuhkan penyakit buah hati mereka, tetapi sia-sia. Melihat pengorbanan kedua orangtua itu begitu besar termasuk semua harta kekayaan mereka, para tetangga berbincang-bincang di antara mereka bahwa anak itu hanya membawa sial. Tetapi kedua orangtua anak itu tidak pernah berpikir demikian. Mereka mencintainya sampai kepada saat terakhir. Ketika anak itu akhirnya meninggal, kedua orangtuanya ikhlas. Pada saat peti jenazah ditutup, ayah anak itu berdoa, “Anakku, Tuhan yang memberi engkau kepada kami, tetapi Tuhan pula yang mengambil engkau dari tengah kami. Kami sangat mencintai engkau, tetapi ternyata Tuhan lebih mencintaimu. Terpujilah Nama Tuhan. Selamat Jalan dan salam kami untuk keluarga kudus di surga.” ******** Keluarga Kudus dari Nazareth yang pestanya kita rayakan hari ini disebut kudus bukan karena mereka tidak mengalami persoalan. Sejak awal, mereka sudah mengalami persoalan demi persoalan. Dalam Injil hari ini kita mendengar salah satu persoalan konkrit yang dialami oleh Maria dan Yusuf ketika Yesus mengilang di Yerusalem. Maria dan Yusuf adalah orang-orang Yahudi yang saleh. Karena itu, setiap tahun mereka berziarah ke Yerusalem untuk merayakan paskah. Ketika genap berumur dua belas tahun, Yesus juga boleh ikut. Tetapi dalam perjalanan pulang, Maria dan Yosef menyadari bahwa Yesus tidak ada bersama mereka. Ketika mereka mengetahui hal itu, mereka langsung kembali ke Yerusalem dan setelah lama mencari, mereka menemukan Dia di dalam bait Allah bersama guru-guru agama Israel. Ketika orangtua-Nya melihat Dia, mereka juga sangat heran. Maria sedikit agak jengkel dengan tingkahlaku Yesus. Dia menegur Yesus dan memintanya untuk mempertanggungjawabkan perbuatan-Nya. Akan tetapi Yesus bukannya meminta maaf, melainkan balik bertanya: “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa aku harus berada di dalam Rumah Bapa-Ku? Maria dan Yusuf tentu saja tidak mengerti perkataan semacam ini. Sekalipun ada ketegangan antara Yesus dan kedua orangtua-Nya, namun sebagai anak dia patuh kepada orangtua-Nya. Segera sesudah itu, Dia kembali ke Nazareth dan hidup dalam asuhan kedua orangtuaNya. ******* Keluarga kudus dari Nazareth disebut kudus bukan karena mereka tidak mengalami persoalan-persoalan. Kalau keluarga dari Nazareth yang disebut kudus, memiliki persoalan, apa lagi keluarga-keluarga kita yang tidak kudus ini. Apakah yang harus dilakukan oleh suami dan isteri untuk mengurangi persoalan-persoalan di dalam keluarga. Ada beberapa nasehat yang hendaknya kita perhatikan. 1. Jadilah murid dan sekaligus guru di dalam perkawinan. Suatu perkawinan yang berhasil adalah perkawinaan di mana suami dan isteri saling mengajar dan saling belajar. 2. Mengubah isteri atau suami Anda bukanlah pekerjaan Anda. Berusahalah untuk mendukung satu sama lain dan serahkan pekerjaan perubahan itu kepada Roh Kudus. 3. Camkanlah ini! Tidak ada isteri yang sempurna. Tidak ada suami yang sempurna dan tidak ada perkawinan yang sempurna. Terimalah pasangan Anda sebagaimana adanya. 4. Mengkhayal dalam perkawinan itu sehat selama pikiran seorang suami penuh dengan kayalan tentang isterinya dan pikiran seorang isteri penuh dengan kayalan tentang suaminya. 5. Janganlah sekali-kali berhenti memuji satu sama lain. Katakanlah sesuatu yang baik tentang pasangan Anda. 6. Cara terbaik untuk memberi tahu pasangan Anda hal yang Anda tidak sukai adalah dengan memberiahukan dia tentang hal yang Anda sukai. 7. Hal yang melumpuhkan perkawinan bukanlah permasalahan dan konflik, tetapi kekeringan perasaan yang disebabkan oleh sikap tidak peduli dan acuh tak acuh terhadap satu sama lain. Semoga nasehat-nsehat ini bisa memininamalisir kesulitan-kesulitan atau persoalan-persoalan yang kita alami sebagai keluarga-keluarga Katolik. Tuhan memberkati.

Item Type: Video
Uncontrolled Keywords: Renungan Katolik, Renungan Inspiratif, keluarga kudus, Minggu Keluarga Kudus, Renungan, Inspirasi, Katolik, Khotbah, Injil Lukas
Subjects: 200 – Agama > 200 Agama > 202 Ajaran
Divisions: 77101 Ilmu Agama/Teologi Katolik > School of Art
Depositing User: Bernardus Raho
Date Deposited: 13 Mar 2024 00:01
Last Modified: 13 Mar 2024 00:01
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/2088

Actions (login required)

View Item View Item