Oleh: Antonius Mbukut
(Dosen Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero, Maumere, NTT)
Konservasi Sebagai Dalil Menaikkan Harga Tiket
Kebijakan kontroversial pemerintah untuk menaikan harga tiket masuk ke Pulau Komodo dan Pulau Padar dari Rp.150 ribu menjadi Rp. 3,75 juta menuai protes dari masyarakat, terutama para pelaku pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat.
Pemerintah berdalil bahwa naiknya harga tiket tersebut dibuat sebagai langkah praktis untuk membiayai konservasi dua destinasi unggulan tersebut. Selain itu, dengan naiknya harga tiket, pengunjung dengan sendirinya dibatasi.
Baca Juga: Ini Gunung Tertinggi di Indonesia dengan Alam yang Indah
Secara logika dapat dibuat konklusi, hanya orang-orang berduit yang bisa mengunjungi Pulau Komodo dan Pulau Padar. Wisatawan dengan budget lemah dilarang masuk. Satwa liar di Pulau Komodo dan pemandangan indah Pulau Padar hanya dapat dilihat secara langsung oleh turis superpremium.
Menurut logika pemerintah, pembatasan pengunjung dengan filter tiket berharga tinggi ini turut menunjang proses konservasi. Semakin sedikit oang yang bisa berkunjung ke Pulau Komodo dan Pulau Padar, satwa liar di sana semakin aman.
Namun mungkin juga pemerintah punya alur berpikir lain, yakni hanya orang-orang berduit yang punya kesadaran tentang pentingnya konservasi sehingga hanya mereka yang boleh masuk. Semoga saja tidak demikian.
Aksi Protes dan Pembungkaman Pelaku Pariwisata
Himpunan para pelaku pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat memerotes kenaikan harga tiket masuk ke Pulau komodo dan padar tersebut dengan menggelar aksi mogok pelayanan terhadap wisatawan dan orasi damai di Kota Labuan bajo. Alhasil banyak wisatawan menjadi terkatung-katung di bandara karena tidak ada yang menjemput.
Baca Juga: Rekomendasi 7 Destinasi Wisata Unggulan di Kabupaten Sikka yang Wajib Dikunjungi
Artikel Terkait
Maju Mundurnya Badan Usaha Milik Desa
Meningkatkan Keterampilan Memainkan Alat Musik Rekorder Siswa di SMPN 3 Boawae
Analisis Hukum Terkait Kecakapan Hukum dalam Kesepakatan Formapp dan Asosiasi Pariwisata Manggarai Barat