Paus Fransiskus dan Gereja yang Terlibat

BURU, Puplius Meinrad (2023) Paus Fransiskus dan Gereja yang Terlibat. In: 10 Tahun Karya Kepausan Paus Fransiskus. Merentang Asa di Tengah Krisis Kemanusiaan dan Lingkungan. Unika Santu Paulus Ruteng, Ruteng, pp. 244-268. ISBN 978-623-7318-37-8

[img] Text
Bunga Rampai FKIP 2023, 10 Tahun Karya Kepausan Paus Fransiskus - PUPLIUS.pdf

Download (1MB)

Abstract

Pada tanggal 13 Maret 2013 para Kardinal melalui Konklaf telah memilih rekan mereka Kardinal Jorge Mario Bergoglio, Uskup Agung Buenos Aires (Argentina), menjadi Paus. Bersamaan dengan itu muncul spekulasi di antara awak media dan kaum akademisi katolik: ke manakah bahtera gereja katolik akan dinahkodai oleh Pontifex baru ini? Ada indikasi kuat yang dibaca sebagai program Paus asal Amerika Latin ini: pemilihan nama Fransiskus, merujuk pada orang kudus dari Asisi yang dihormati karena pembaktian hidupnya bagi kaum miskin. Apakah makna di balik nama ini menjadi agenda sosial-pastoral Pontifex baru yang akan dikonretkan dalam pelayanannya? Di awal pelayanannya sebagai Paus, Fransiskus mulai mewujudkan perjuangan melawan kemiskinan dan penderitaan di dunia ini dengan berbagai cara, lewat ajaran berupa dokumen kepausan, lewat kotbah-kotbahnya, lewat tindakan-tindakan-tindakan simbolis seperti cara hidup yang sederhana dan kunjungan-kunjungan kepada orang-orang yang menderita dan disingkirkan. Dalam petemuan dengan utusan media di Vatikan beberapa hari setelah pemilihannya, dia mengungkapkan harapannya atas gereja yang dipimpinnya, “saya menginginkan satu gereja miskin dan suatu gereja untuk kaum miskin”. Kata-kata ini kedengaran menyenangkan bagi telinga di daerah-daerah miskin, memberikan harapan kepada mereka, tetapi sarat kritikan bagi yang nyaman dengan status dan kekayaannya. Harapan inilah yang mendorong pemakluman Seruan Apostoliknya di bawah judul: Evangelii Gaudium (EG, Sukacita Injil, 24 November 2013). Dokumen ini di antaranya menyerukan perubahan dalam perutusan gereja di tengah krisis yang dialami dewasa ini, mengingatkan orang kristen akan tanggung jawabnya untuk mewartakan Injil, mengingtakan gereja akan dimensi sosial-karitatif dari evangelisasi dan mengingatkan para agen evangelisasi agar tebuka terhadap karya dan tuntunan Roh. Satu seruan penting dalam EG ini adalah agar gereja dan para agen evanggelisasinya bergerak keluar dari diri dan kenyamanannya untuk terlibat dalam pengalaman historis umat, mengenal kecemasan, ketakutan, kesulitan, harapan dan kebutuhan konkret umat, untuk mewartakan sukacita injili kepada mereka. Seruan kepada gereja untuk terlibat ini telah menjadi agenda teologis-pastoral Paus Fransiskus dalam masa pelayanannya sebagai paus hingga saat ini. Topik utama ini akan dijabarkan dalam beberapa subbahasan, yakni pertama, dasar teologi-biblis bagi gereja yang bergerak keluar dan terlibat, kedua, realitas aktual dunia sebagai konteks pastoral dan misi gereja, ketiga, seruan apostolik Paus Fransiskus kepada gereja untuk keluar dan terlibat dan keempat, tindakan simbolis biografi Paus Fransiskus sebagai motifasi bagi gereja untuk keluar dan terlibat.

Item Type: Book Section
Subjects: 200 – Agama > 200 Agama > 206 Pemimpin dan organisasi keagamaan
Divisions: 77101 Ilmu Agama/Teologi Katolik
Depositing User: Mr. Puplius Meinrad Buru
Date Deposited: 30 Jan 2024 01:01
Last Modified: 30 Jan 2024 01:01
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/1843

Actions (login required)

View Item View Item