DURAN, Petrus Gatin (2023) Mengkritisi Budaya Perang Tanding Di Adonara Dalam Terang Banalitas Kejahatan Menurut Hannah Arendt. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.
Text
Petrus Gatin Duran_Abstraksi.pdf Download (14kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (158kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (453kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (483kB) |
|
Text
BAB IV- DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (411kB) |
Abstract
Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk: pertama, mengulas persoalan perang tanding yang terjadi di Adonara; kedua, mendeskripsikan konsep Hannah Arendt tentang banalitas kejahatan; ketiga, mengkritisi perang tanding di Adonara dari perspektif banalitas kejahatan Arendt; keempat, menawarkan pentingnya aktivitas berpikir kritis dan representatif dalam upaya mengatasi perang tanding. Metode yang digunakan dalam proses penyelesaian karya ilmiah ilmiah ini adalah metode kualitatif, di mana penulis mendeskripsikan data-data kualitatif yang diperoleh lewat studi kepustakaan dan wawancara dengan tokoh-tokoh masyarakat. Objek penelitian dalam penulisan karya ilmiah ini adalah fenomena perang tanding di Adonara dan konsep Arendt tentang Banalitas Kejahatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perang tanding di Adonara yang telah terjadi bertahun-tahun merupakan sebuah bentuk pelanggaran paling brutal terhadap martabat ontologis manusia. Pembunuhan antara warga yang terjadi dalam perang tanding menunjukkan bahwa harga diri dan martabat manusia tidak dihargai atau dilanggar. Perang tanding di Adonara bisa dikritisi dengan menggunakan pisau bedah pemikiran Hannah Arendt tentang banalitas kejahatan. Kejahatan dikatakan banal karena para pelakunya berada dalam keadaan normal, tidak memiliki intensi atau niat jahat apapun. Mereka terlibat dalam kejahatan karena kondisi di sekitar mereka yang disebut oleh Arendt sebagai worldlessness, sebuah kondisi tidak manusiawi karena hak-hak orang untuk berpikir, berbicara dan bertindak dirampas. Atau, kemampuan orang untuk bertindak dan berbicara dengan sengaja dicabut lewat indoktrinasi dan pelarangan-pelarangan yang berakibat lebih lanjut pada terciptanya massa mengambang. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa budaya perang tanding di Adonara merupakan salah satu bentuk kejahatan banal. Banalitas kejahatan perang tanding dapat dilihat dari beberapa indikasi berikut ini. Pertama, orang-orang yang terlibat dalam perang tanding di Adonara berada dalam situasi mengambang karena orang kehilangan kemampuan berpikir kritis ketika dihadapkan dengan persoalan sengketa lahan ataupun persoalan-persoalan lain. Kedua, perang tanding sebagai sesuatu yang normal dalam budaya Adonara. Ketiga, perang tanding menunjukkan sikap konformitis orang Adonara terhadap budaya tidak manusiawi lewat pembunuhan terencana dalam perang tanding. Fenomena perang tanding bisa diatasi atau dihilangkan kalau generasi muda dilatih untuk berpikir kritis dan representatif.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perang tanding, Adonara, banalitas kejahatan, worldlessness, massa mengambang, kemampuan berpikir |
Subjects: | 100 - Filsafat dan Psikologi > 100 Filsafat > 101 Teori filsafat 300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 306 Kultur, ilmu budaya, kebudayaan dan lembaga-lembaga, institusi 300 – Ilmu Sosial > 320 Ilmu politik > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mr Fransiskus Xaverius Sabu |
Date Deposited: | 03 Jun 2023 00:15 |
Last Modified: | 24 Jul 2023 04:21 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/1648 |
Actions (login required)
View Item |