Belis dalam Perkawinan Adat Masyarakat Lelawerang Sebagai Bentuk Penghormatan Martabat Perempuan

DORI, Kasianus Gervasius (2023) Belis dalam Perkawinan Adat Masyarakat Lelawerang Sebagai Bentuk Penghormatan Martabat Perempuan. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.

[img] Text
Kasianus Gervasius Dori_Abstraksi.pdf

Download (361kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (2MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (297kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (468kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (589kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (293kB)
[img] Text
BAB V - DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (362kB)

Abstract

Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan gambaran umum masyarakat Lelawerang, (2) menjelaskan makna dan arti belis dalam perkawinan adat masyarakat Lelawerang, (3) memahami martabat perempuan dalam perkawinan adat masyarakat Lelawerang. Metode penulisan yang dipakai adalah metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penulis melakukan penelitian menggunakan metode wawancara dengan narasumber kunci yang memiliki pengetahuan berkaitan dengan adat perkawinan masyarakat Lelawerang. selain itu penulis juga menggunakan sumber-sumber ilmiah berupa buku, jurnal, dan beberapa karya tulis lainnya yang membahas tentang kebudayaan, perkawinan adat, belis dan martabat perempuan. Pemberian belis dalam perkawinan adat masyarakat Lelawerang sejatinya ialah sebagai bentuk penghormatan harkat dan martabat seorang perempuan dalam kebudayaan patrilineal. Bagi masyarakat Lelawerang, kedudukan perempuan dilihat sebagai seorang ibu yang mengandung dan melahirkan, maka perempuan berada pada posisi yang pantas untuk dilindungi. Dengan diberikannya belis, perempuan akan merasa dihormati dan dihargai oleh calon suaminya. Selain itu belis dipandang sebagai bentuk penghormatan kepada orang tua perempuan yang telah mengandung, melahirkan, membesarkan, dan merawat anak perempuan mereka yang akan masuk ke dalam suku suaminya. Keberadaan belis dalam masyarakat Lelawerang juga sebagai bukti bahwa keluarga laki-laki menghormati perempuan yang akan menjadi istri oleh laki-laki. Belis juga menjadi tanda kesepakatan perkawinan. Sejatinya belis dalam perkawinan adat masyarakat Lelawerang dipandang sebagai bentuk penghormatan terhadap martabat perempuan, tetapi dalam praktiknya, masyarakat Lelawerang belum menghayatinya secara baik dan benar. Hal demikian tentu mengaburkan nilai dan makna belis sesungguhnya dalam perkawinan adat masyarakat Lelawerang.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Masyarakat Lelawerang, belis, perkawinan, adat, martabat, perempuan
Subjects: 300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 305 Kelompok-kelompok sosial
300 – Ilmu Sosial > 390 Adat istiadat, etiket, dan cerita rakyat > 392 Adat istiadat setempat
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Fransiskus Xaverius Sabu
Date Deposited: 28 May 2023 23:45
Last Modified: 22 Jul 2023 03:09
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/1625

Actions (login required)

View Item View Item