SILA, Basilio Memoris Novaldo (2023) Tradisi Belis Dalam Adat Perkawinan Masyarakat Banain dan Relevasinya Terhadap Kesetiaan Hidup Perkawinan. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.
Text
Basilio M. N. Sila_Abstraksi.pdf Download (36kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (824kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (330kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (464kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (656kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (539kB) |
|
Text
BAB V-DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (318kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (181kB) |
Abstract
Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk (1) memahami dan menjelaskan makna tradisi, belis, perkawinan dan masyarakat, (2) memahami, mengetahui dan menjelaskan secara mendalam tentang tradisi belis dalam adat perkawinan suku Dawan yang ada di kuan Banain, dan (3) menjelaskan makna tradisi belis serta relevansinya terhadap kesetiaan hidup perkawinan. Metode penulisan yang dipakai adalah metode kepustakaan dan wawancara. Penulis membaca tulisan-tulisan yang berkaitan dengan tradisi belis serta mewawancarai tokoh-tokoh adat yang ada di Banain. Objek penelitian penulis yakni tradisi tait none yang sampai saat ini masih terus dipelihara dan dijalankan sebagai satu kekayaan budaya. Tradisi belis dalam adat perkawinan masyarakat Banain menjadi satu aspek penting dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat kuan Banain yang tekun mempertahankan tradisi dan budaya dalam kehidupan sehari-hari menempatkan belis sebagai salah satu tradisi penting dalam kehidupan perkawinan. Belis atau tait none dalam dialek masyarakat Dawan di Banain, rutin dilakukan sebagai salah satu bentuk penghormatan terhadap perempuan begitu pun sebaliknya. Satu kekayaan tradisi yang mengedepankan aspek kemanusiaan; salah satu cara menghargai eksistensi diri seorang manusia. Tradisi belis pun mengalami tantangan dalam zaman yang turut berubah. Tantangan dalam perubahan zaman berimbas pada timbulnya pemaknaan yang keliru tentang adanya tradisi belis dalam adat perkawinan. Hal tersebut menuntut masyarakat Banain guna tetap kokoh mempertahankan nilai serta makna sebenarnya dari tradisi tait none. Perkawinan dan tradisi belis menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat Banain. Ikatan serta makna terdalam dari adanya tradisi tait none menjadi satu pegangan kokoh bagi sepasang mempelai yang hendak melangsungkan perkawinan. Kesetiaan menjadi fokus utama yang harus dijaga dalam kehidupan perkawinan itu sendiri. Berdasarkan hasil kajian penulis, terdapat dua kesimpulan penting. Pertama, tradisi tait none menjadi bukti dan tanda bahwa laki-laki dan perempuan yang memutuskan untuk menikah sanggup untuk hidup setia sampai selamanya. Kedua, tradisi tait none merupakan simbol penghargaan terhadap seorang wanita begitu pun sebaliknya. Dua kesimpulan mendasar tersebut menunjukkan betapa pentingnya tradisi belis atau tait none serta relevansinya terhadap kesetiaan hidup perkawinan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tradisi, masyarakat, belis, dan perkawinan adat |
Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 306 Kultur, ilmu budaya, kebudayaan dan lembaga-lembaga, institusi 300 – Ilmu Sosial > 390 Adat istiadat, etiket, dan cerita rakyat > 392 Adat istiadat setempat |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mr Fransiskus Xaverius Sabu |
Date Deposited: | 17 May 2023 04:21 |
Last Modified: | 11 Jul 2023 05:24 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/1592 |
Actions (login required)
View Item |