Kedaulatan Bahasa Indonesia di Era Digital (Telaah Kritis Berdasarkan Konsep “Manusia Kulit Hitam dan Bahasa” Menurut Frantz Fanon)

AMBASAN, Yosef Mario (2023) Kedaulatan Bahasa Indonesia di Era Digital (Telaah Kritis Berdasarkan Konsep “Manusia Kulit Hitam dan Bahasa” Menurut Frantz Fanon). Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.

[img] Text
Yosef Mario Ambasan_Abstraksi.pdf

Download (387kB)
[img] Text
ABSTRAK .pdf

Download (950kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (441kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (566kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (538kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (635kB)
[img] Text
BAB V - DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (539kB)

Abstract

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan kedaulatan bahasa Indonesia di era digital, (2) mendeskripsikan pengaruh teknologi digital terhadap kedaulatan bahasa Indonesia, (3) menjelaskan relevansi pemikiran Frantz Fanon tentang konsep “Manusia Kulit Hitam dan Bahasa” terhadap kedaulatan bahasa Indonesia. Dalam menyelesaikan tulisan ini, penulis menggunakan metode deskripsi kualitatif lewat studi kepustakaan. Melalui metode ini, penulis membaca dan menganalisis secara lebih mendalam problem kedaulatan bahasa Indonesia di era digital dan konsep “Manusia Kulit Hitam dan Bahasa” menurut Frantz Fanon, yang selanjutnya digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini. Frantz Fanon adalah cendekiawan dan tokoh yang sangat berpengaruh dalam bidang studi pascakolonial, studi budaya, dan teori ras kritis. Kehadiran Fanon melalui tulisan-tulisannya sesungguhnya merupakan sebuah bentuk provokasi atas langgengnya dominasi bangsa penjajah yang selalu menganggap dirinya paling beradab. Dalam konsepnya tentang “Manusia Kulit Hitam dan Bahasa”, Fanon secara utuh mengkritik masyarakat Martinique yang enggan menggunakan bahasa lokalnya tetapi malah menggunakan bahasa Prancis sebagai representasi produk penjajah dan mencampuradukkan bahasa lokal Martinique dengan idiom-idiom tertentu dalam percakapannya agar terlihat setara dengan bangsa penjajah. Menurut Fanon, akar dari kesalahan tersebut berasal dari problem struktural dan psikologis, yang kemudian disebutnya sebagai mentalitas inferior. Fenomena yang sama pun ditemukan pada masyarakat Indonesia. Ketika dunia memasuki era digital, banyak hal mengalami perubahan. Sebagai sebuah identitas, bahasa Indonesia kerap diguncang kedaulatannya. Fakta menunjukkan bahwa masih begitu banyak masyarakat Indonesia yang mencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, enggan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta masih banyak lagi. Bertolak dari unsur fundamental di atas, dapat dikemukakan beberapa sumbangan konsep “Manusia Kulit Hitam dan Bahasa” terhadap kedaulatan bahasa Indonesia di era digital sebagai berikut: (1) meningkatkan rasa percaya diri para penutur bahasa Indonesia, (2) menguatkan identitas kebangsaan, (3) mendekonstruksi pemahaman bangsa Indonesia terhadap bahasa Indonesia, (4) menginternasionalisasikan bahasa Indonesia. Selanjutnya, proyek utama yang perlu digagas dan diwujudkan demi menjaga kedaulatan bahasa Indonesia di era digital ialah menjadikan Indonesia sebagai negara yang produktif. Sebab, kedaulatan dalam bidang apa pun termasuk bahasa, hanya akan terjaga dan terawat dengan baik apabila Indonesia berani tampil sebagai negara yang produktif.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Bahasa Indonesia, Era digital, Frantz Fanon, Manusia Kulit Hitam dan Bahasa
Subjects: 400 – Bahasa (Bahasa Indonesia dikelas 499) > 400 Bahasa > 400 Bahasa
400 – Bahasa (Bahasa Indonesia dikelas 499) > 400 Bahasa > 401 Filsafat dan teori bahasa
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Fransiskus Xaverius Sabu
Date Deposited: 02 May 2023 00:26
Last Modified: 25 Jul 2023 00:41
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/1522

Actions (login required)

View Item View Item