Peranan Emosi Positif Martin Seligman dalam Kehidupan Keluarga Kristiani Dewasa Ini

BANUSU, Kristoforus Emanuel (2020) Peranan Emosi Positif Martin Seligman dalam Kehidupan Keluarga Kristiani Dewasa Ini. Undergraduate thesis, STFK Ledalero.

[img] Text
KRISTOFORUS EMANUEL BANUSU 16.75.5910.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk (1) mengkaji dan menjelaskan teori emosi positif Martin Seligman, (2) memberi penjelasan tentang keluarga Kristiani dewasa ini, (3) melihat atau membaca peran emosi positif Martin Seligman dalam kehidupan keluarga Kristiani dewasa ini, dan (4) memenuhi salah satu syarat meraih gelar Sarjana (S1) Filsafat pada Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero. 2020. Latar belakang penulisan skripsi ini adalah fakta ketidakharmonisan dalam kehidupan rumah tangga keluarga kristiani. Banyak keluarga kristiani yang tidak mengalami kebahagiaan, sering terlibat dalam percekcokan, pertengkaran dan bahkan ada yang sampai pada tingkat perceraian. Ada banyak faktor yang menyebabkan ketidakharmonisan semacam ini dan salah satunya ialah ketidakmampuan anggota keluarga mengolah emosi sehingga mereka sering kali menunjukkan emosi-emosi negatif yang berpotensi meruntuhkan bahtera rumah tangga. Sebagai jalan keluar dari permasalahan semacam ini, penulis merekomendasikan penerapan emosi positif Martin Seligman. Metode yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif bertujuan untuk menjelaskan secara terperinci fakta-fakta sosial. Objek kajian skripsi ini adalah fakta-fakta ketidakharmonisan kehidupan keluarga Kristiani. Dalam mengumpulkan fakta-fakta, penulis menggunakan teknik analisis data sekunder. Penulis, berusaha mencari, membaca, dan menganalisis buku-buku, journal, berita, dan tulisan-tulisan lainnya yang berhubungan dengan tema ini, baik yang ditulis oleh Martin Seligman maupun oleh para penulis lain sejauh berhubungan dengan tema yang digarap. Berdasarkan hasil kajian, disimpulkan bahwa emosi positif Martin Seligman berperan penting dalam mencapai keharmonisan dan kebahagiaan keluarga Kristiani. Ditemukan bahwa penerapan emosi positif berbanding lurus dengan kebahagiaan dan keharmonisan keluarga. Semakin sebuah keluarga menerapkan emosi positif, semakin besar kebahagiaan dan keharmonisan keluarga tersebut. Semakin rendah tingkat penerapan emosi positif, semakin rendah pula tingkat kebahagiaan dan keharmonisan keluarga bersangkutan. Disimpulkan pula bahwa emosi positif Martin Seligman sangat membantu keluarga Kristiani dalam mewujudkan tujuan-tujuannya. Keluarga Kristiani memiliki dua tujuan utama, yakni membangun kebahagiaan dan kesejahteraan serta menjamin kelangsungan generasi. Tujuantujuan lain yang menyertai kedua tujuan utama ini ialah misalnya tujuan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dan membangun relasi sosial yang sehat dengan masyarakat luas. Dalam mencapai tujuan-tujuan ini, keluarga Kristiani perlu berusaha menerapkan emosi-emosi positif sebagaimana yang telah dicetuskan oleh Martin Seligman. Martin Seligman membagi emosi positif ke dalam tiga kelompok berdasarkan urutan waktu. Pertama, emosi positif yang berkaitan dengan masa lalu, yang mencakup gratitude (rasa syukur) dan forgiveness (memaafkan). Kedua, emosi positif yang berkaitan dengan masa kini, yang mencakup flow (keterlibatan penuh) dan mindfulness (pemberian perhatian, tidak menghakimi). Ketiga, emosi positif yang berkaitan dengan masa depan, yang mencakup optimism (optimisme) dan hope (harapan). Rasa syukur dan memaafkan menjadi penting bukan untuk mempengaruhi peristiwa yang telah terjadi di masa lalu, tetapi terutama untuk memperindah dan mempercantik masa depan. Flow dan mindfulness penting untuk menjaga kebahagiaan, keharmonisan dan keutuhan keluarga pada masa sekarang. Optimisme dan harapan penting agar keluarga kristiani memiliki keberanian untuk menatap dan merencarakan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dan masa kini. Oleh karena itu di bagian paling akhir skripsi ini penulis mengajukan sebuah jalan keluar terpenting untuk meningkatkan keharmonisan dan kebahagiaan keluarga kristiani, yaitu dengan menerapkan emosi-emosi positif dalam kehidupan setiap hari. Dalam penerapan emosi-emosi tersebut, semua anggota keluarga harus dilibatkan. Ayah, ibu dan anak-anak memiliki tanggung jawab penuh untuk merealisasikan tujuan kehidupan keluarga dan oleh karena itu semua mereka berkewajiban untuk menerapkan emosi-emosi positif dalam keakraban kekeluargaan mereka setiap hari

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Emosi Positif, Keluarga Kristiani
Subjects: 100 - Filsafat dan Psikologi > 150 Psikologi (ilmu jiwa) > 150 Psikologi (ilmu jiwa)
200 – Agama > 240 Moral Kristen dan teologi peribadatan > 249 Kehidupan keluarga dalam ajaran Kristiani
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Fransiskus Xaverius Sabu
Date Deposited: 07 Nov 2020 03:39
Last Modified: 05 Dec 2022 23:35
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/148

Actions (login required)

View Item View Item