Membaca Fenomena Bunuh Diri dalam Perspektif Hierarki Kebutuhan Manusia Menurut Abraham Maslow

DARMANTO, Hendriawan (2020) Membaca Fenomena Bunuh Diri dalam Perspektif Hierarki Kebutuhan Manusia Menurut Abraham Maslow. Undergraduate thesis, STFK Ledalero.

[img] Text
Hendriawan Darmanto 16.75.5886.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk (1) menganalisis dan menjelaskan fenomena bunuh diri dalam perspektif hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow, dan (2) menjelaskan teori hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow, (3) menganalisis dan menjelaskan fenomena bunuh diri dalam perspektif hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow, dan (4) memenuhi salah satu syarat meraih gelar Sarjana (S1) Filsafat pada Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero. 2020. Latar belakang penulisan skripsi ini adalah fakta atau peristiwa bunuh diri yang seringkali terjadi dalam masyarakat pada semua level umur, baik pada anak-anak (kendatipun sangat jarang terjadi), remaja maupun orang dewasa . Metode yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif. Metode bertujuan menjelaskan secara terperinci fenomena-fenomena sosial. Objek yang menjadi kajian ialah fenomena bunuh diri yang terekam dan telah diberitakan oleh media-media, baik pada level lokal, nasional maupun internasional. Wujud data dalam penulisan skripsi ini berupa kata, frasa, kalimat, dan data-data statistik yang terekpos media-media tersebut di atas. Sumber data skripsi ini adalah (1) berita-berita tentang kasus bunuh diri, (2) studi dan kajian tentang bunuh diri dan (3) tulisan-tulisan dan studi tentang hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow. Dalam mengumpulkan berbagai macam data, penulis menggunakan teknik analisis isi (content analysis) terhadap ketiga sumber data di atas. Berdasarkan hasil kajian, disimpulkan bahwa terpenuhi atau tidaknya kebutuhan-kebutuhan dasar manusia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan individu untuk bunuh diri. Pemenuhan kebutuhan berbanding terbalik dengan adanya kemungkinan untuk bunuh diri pada individu tertentu. Jika kebutuhan manusia pada berbagai tingkatnya dapat terpenuhi, kemungkinan terjadinya bunuh diri sangat kecil, bahkan hampir tidak ada. Sebaliknya, apabila kebutuhan-kebutuhan manusia tidak terpenuhi, terutama pada tingkat kebutuhan dasar, kemungkinan terjadinya bunuh diri kasus bunuh diri terbuka lebar. Menurut Abraham Maslow ada lima tingkatan kebutuhan manusia yaitu (1) kebutuhan fisiologis, (2) kebutuhan akan rasa aman, (3) kebutuhan akan rasa mencintai dan dicintai, (4) kebutuhan untuk dihargai, dan (5) kebutuhan akan aktualisasi diri. Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia dilakukan secara bertahap dari tingkat paling bawah menuju tingkat paling atas. Bila kebutuhan fisiologis terpenuhi, orang akan berusaha memenuhi kebutuhan akan rasa aman, diikuti pemenuhan akan rasa dicintai dan mencintai, lalu kebutuhan untuk dihargai dan terakhir kebutuhan untuk aktualisasi diri. Maslow menandaskan bahwa tindakan manusia dimotivasi oleh sejumlah kebutuhan dasar yang menjadi aspek intrinsik kodrat manusia. kebutuhan-kebutuhan dasar itu bersifat sama untuk seluruh spesies, tidak berubah dan berasal dari sumber genetis atau naluriah. Karena berasal dari sumber intrinsik kodrat manusia, maka kebutuhan-kebutuhan pada manusia sangat mempengaruhi keputusan dan tindakan yang diambil manusia. Bahkan dikatakan bahwa, tindakan manusia didorong oleh sejumlah kebutuhan dasar dalam diri. Hasil penulisan skripsi ini mengonfirmasi atau membenarkan tesis dari Maslow ini, khususnya dalam hubungan dengan kasus-kasus bunuh diri yang terjadi pada berbagai level umur manusia. Dengan tidak bermaksud mengabaikan faktor penyebab lain, kebutuhan-kebutuhan manusia merupakan faktor pendorong terjadinya tindakan bunuh diri. Semakin banyak kebutuhan yang tidak terpenuhi, semakin tinggi kemungkinan bagi seorang individu mengambil keputusan untuk bunuh diri. Sebaliknya semakin tinggi tingkat pemenuhan kebutuhan, semakin rendah pula kemungkinan untuk bunuh diri dalam diri seorang individu. Oleh karena itu di bagian paling akhir skripsi ini penulis mengajukan sebuah jalan keluar terpenting untuk meminimalisasi kasus bunuh diri yaitu dengan memenuhi berbagai macam kebutuhan setiap individu pada tingkatnya masing-masing. Pemenuhan kebutuhan tersebut dimulai dari kebutuhan pada tingkat pertama dan terus bergerak naik sampai pada tingkatan terakhir. Dalam proses memenuhi kebutuhan, seorang individu membutuhkan dukungan dari berbagai macam pihak, terutama kedua orang tua, anggota keluarga, masyarakat, komunitas agama dan negara.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Bunuh diri, Hierarki kebutuhan, Psikologi humanistik
Subjects: 100 - Filsafat dan Psikologi > 150 Psikologi (ilmu jiwa) > 150 Psikologi (ilmu jiwa)
300 – Ilmu Sosial > 360 Permasalahan dan kesejahteraan sosial > 362 Masalah dan layanan, kesejahteraan sosial pada sekelompok orang
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Fransiskus Xaverius Sabu
Date Deposited: 06 Nov 2020 07:55
Last Modified: 06 Dec 2022 00:31
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/144

Actions (login required)

View Item View Item