Fenomena Komodifikasi Tubuh dalam Aplikasi Tiktok Ditinjau dari Perspektif Teologi Tubuh Yohanes Paulus II

LAKA, Adolf David Ari (2022) Fenomena Komodifikasi Tubuh dalam Aplikasi Tiktok Ditinjau dari Perspektif Teologi Tubuh Yohanes Paulus II. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.

[img] Text
Adolf David Ari Laka_Abstrak.pdf

Download (466kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (4MB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (12MB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (11MB)
[img] Text
BAB V-DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (4MB)

Abstract

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk: pertama, mendeskripsikan Tiktok sebagai media yang sedang tren dan digandrungi oleh masyarakat dewasa ini serta menjelaskan praktik komodifikasi tubuh yang terjadi dalam aplikasi TikTok. kedua, menjelaskan makna esensial dari Teologi Tubuh Yohanes Paulus II dalam meninjau fenomena komodifikasi tubuh dalam aplikasi TikTok. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif-kualitatif. Penulis mengkaji dan mendalami pelbagai sumber yang berhubungan dengan tema tulisan ini. Sumber-sumber antara lain buku-buku, artikel, jurnal, skripsi, artikel ilmiah, dokumen Gereja dan sumber dari internet. Berdasarkan hasil analisa disimpulkan bahwa, 1) TikTok tidak hanya dilihat sebagai media penyaji hiburan dan wadah aktualisasi diri, tetapi TikTok telah menjadi lokus baru komodifikasi tubuh. Komodifikasi tubuh dimengerti sebagai tubuh yang dimodifikasi dan diubah menjadi komoditas yang dapat dipertukarkan untuk memperoleh keuntungan seperti uang dan popularitas. Dengan balutan kreativitas dan didukung fitur, algoritma dan ekosistem yang menarik, mudah dan ringkas, TikTok telah mengubah tubuh menjadi modal yang mesti dirawat, dikontrol dan dimodifikasi. Akibatnya, tubuh yang dibenamkan dalam aplikasi TikTok dapat berdiri sendiri di luar konteks manusianya. 2) Yohanes Paulus II melihat perkembangan internet komunikasi dan teknologi sebagai areopagus, pijakan budaya untuk mewartakan Kristus dan forum baru, yang mesti dimasuki. Keterlibatan dalam forum baru ini mesti dilandaskan pada etika yang autentik dalam konteks pelaksanaan kebebasan dan tanggung jawab yang matang. 3) Yohanes Paulus II dalam ajaran teologi tubuh mengkritik konsep yang memisahkan tubuh yang terpisah dari konteks manusianya. Tubuh bukan hanya onggokan daging, melainkan komunikasi yang paling konkret dan berwujud. Karena itu, tubuh yang hadir dalam setiap perjumpaan menampilkan kesatuannya dengan pribadi. Kesatuan antar tubuh dengan pribadi ini tergambar melalui bahasa dalam tubuh manusia yang telah tercetak sejak manusia diciptakan. Bahasa dalam tubuh ini merupakan bagian integral dari tanda sakramental yang subjeknya adalah manusia. Tubuh dapat mengungkapkan apa yang tidak terlihat menjadi terlihat. Sehingga tubuh memiliki nilai keluhuran dan keilahiannya. Selanjutnya, Yohanes Paulus II memberikan ethos tubuh untuk menghindari perendahan nilai keluhuran saat tubuh dihadirkan dalam ruang digital. Ada tiga hal yang ditegaskan dalam ethos tubuh ini. Pertama, identifikasi ontologis tubuh, kesatuan tubuh dengan pribadinya. Kedua, tubuh sebagai model transfigurasi, bukan sekadar objek reproduksi. Ketiga, tubuh mengungkapkan makna nupsial.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: TikTok, Komodifikasi Tubuh, Teologi Tubuh, Yohanes Paulus II
Subjects: 200 – Agama > 240 Moral Kristen dan teologi peribadatan > 241 Etika Kristen
Divisions: 75201 Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Fransiskus Xaverius Sabu
Date Deposited: 13 Oct 2022 00:47
Last Modified: 07 Mar 2023 08:33
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/1410

Actions (login required)

View Item View Item