IKA, Margaretha Diana (2022) Perempuan Dalam Budaya Nggua Ka Are Masyarakat Mbomba Kabupaten Ende Dan Kaitannya Dengan Ketidakadilan Gender. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.
Text
ABSTRAK.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (722kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (503kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (490kB) |
|
Text
BAB V-DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (628kB) |
Abstract
Kekerasan terhadap perempuan terjadi dalam berbagai ranah yaitu ranah publik maupun domestik. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan kekerasan itu terjadi. Salah satunya adalah faktor budaya. Budaya merupakan suatu kepercayaan dan tradisi yang diwarisi oleh para leluhur dan kemudian menjadi suatu kebiasaan yang dibawa hingga sekarang untuk memaknai kehidupan sehari- hari. Budaya sendiri dapat menjadi tolak ukur terjadinya suatu kekerasan terhadap perempuan. Salah satu budaya yang mengandung praktek ketidakadilan terhadap perempuan adalah praktik budaya Nggua yang dianut oleh masyarakat Mbomba Desa Gheo Ghoma dalam suatu rumpun keluarga tertentu. Bertolak dari realitas di atas, maka penulis ingin menelisik lebih jauh mengenai praktek ketidakadilan terhadap perempuan dalam masyarakat Mbomba desa Gheo Ghoma dalam sebuah karya tulis. Karya tulis ini bertujuan ingin memperlihatkan kepada pembaca mengenai usaha yang dilakukan oleh beberapa kaum perempuan yang ada di masyarakat Mbomba dalam menghadapi budaya nggua. Ada pun rumusan masalah yang dibuat penulis yakni bagaimana upaya kaum perempuan dalam menghadapi praktik ketidakadilan yang terjadi pada masyarakat Mbomba khususnya dalam budaya nggua? Metode penulisan yang digunakan penulis yakni menggunakan beberapa metode baku penulisan karya ilmiah, antara lain metode wawancara dan metode kepustakaan. Selanjutnya, obyek penelitian yang menjadi sasaran penulis ialah masyarakat desa Gheo Ghoma dan fokus pada perempuan yang menetap di desa tersebut. Rupanya, setelah menelisik lebih jauh tentang kehidupan budaya masyarakat desa Gheo Ghoma, penulis mengambil kesimpulan bahwa larangan-larangan khusus bagi perempuan yang terkandung dalam budaya nggua nampaknya mengandung unsur diskriminatif di mana perempuan dilarang untuk mengkonsumsi nasi pasca melahirkan, dilarang keluar rumah dan lain sebagainya. Budaya nggua ka are ini hanya berlaku bagi keluarga rumpun Boru Jedhe khususnya bagi perempuan yang menjadi menantu dalam keluarga itu. Dilihat dari larangan-larangan di atas, terlihat bahwa aturan-aturan mengenai kebudayaan dalam setiap daerah lebih mengarah kepada perempuan. Budaya itulah yang menjadi faktor utama terjadinya suatu ketidakadilan terhadap perempuan. Berbicara mengenai budaya, tidak seorang pun dapat menghindari suatu kebudayaan. Budaya nggua ka are menjadi pintu masuk adanya ketidakadilan bagi kaum perempuan Desa Gheo Ghoma khususnya perempuan yang masuk dan menjadi bagian dalam rumpun keluarga Boru Jedhe. Tradisi dalam kebudayaan tersebut menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perempuan yang masuk dalam rumpun keluarga Boru Jedhe.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perempuan, Nggua Ka Are, Gender |
Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 305 Kelompok-kelompok sosial 300 – Ilmu Sosial > 390 Adat istiadat, etiket, dan cerita rakyat > 392 Adat istiadat setempat |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mr Fransiskus Xaverius Sabu |
Date Deposited: | 12 Jul 2022 01:19 |
Last Modified: | 06 May 2024 23:59 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/1327 |
Actions (login required)
View Item |