Kosmopolitanisme Sebagai Basis Gerakan Ekologi di NTT (Studi Kasus Perlawanan Masyarakat NTT Terhadap Pembangunan Yang Tidak Berkeadilan)

FUNAN, Antonius Suryanto (2022) Kosmopolitanisme Sebagai Basis Gerakan Ekologi di NTT (Studi Kasus Perlawanan Masyarakat NTT Terhadap Pembangunan Yang Tidak Berkeadilan). Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.

[img] Text
Antonius Suryanto Funan_Abstraksi.pdf

Download (243kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (3MB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (10MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (11MB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (10MB)
[img] Text
BAB V-DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (3MB)

Abstract

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah: (1) untuk menjelaskan kesatuan yang erat antara masyarakat NTT dengan alam semesta. (2) untuk menggambarkan sejumlah permasalahan pembangunan di wilayah NTT khususnya permasalahan pada sektor pertanian, peternakan, industri dan pariwisata dengan berpatok pada prinsip pembangunan yang berkeadilan. (3) untuk menguraikan sejumlah upaya dan gerakan ekologi masyarakat NTT dalam menghadapi dan menanggapi permasalahan pembangunan yang tidak berkeadilan. (4) untuk mempublikasikan ide kosmopolitanisme sebagai basis gerakan ekologi masyarakat NTT melawan pembangunan yang tidak berkeadilan. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini ialah metode deskripsi kualitatif dengan teknik analisis data-data sekunder. Dalam metode ini, penulis memanfaatkan jenis studi kepustakaan dengan mengumpulkan data-data terkait hubungan masyarakat NTT dengan kosmos, permasalahan pembangunan tidak berkeadilan di NTT, dan ide kosmopolitanisme melalui buku-buku, jurnal, maupun pemberitaan di dalam media cetak maupun media online. Berikut ada beberapa temuan penting dari hasil kajian penulis diantaranya: (1) Hubungan antara masyarakat NTT dengan alam semesta membentuk suatu kesatuan yang erat. Dasar dari kesatuan ini digambarkan secara mendetail dalam tiga hal yakni: pemahaman masyarakat NTT mengenai alam sebagai sesuatu yang sakral, yang akhirnya mengarahkan manusia pada sistem kepercayaan animisme bahwa benda-benda yang berada di dalam alam memiliki roh; filosofi masyarakat NTT yang melihat alam sebagai sesuatu yang hidup seperti manusia; dan penyelenggaraan hidup masyarakat NTT di dalam alam yang memperoleh pemenuhan kebutuhan pokok dari alam dan kenyamanan sebagai tempat berlindung. (2) Pembangunan di wilayah NTT mengalami berbagai bentuk ketimpangan ketidakadilan, terutama soal penyetaraan hak setiap unsur di dalam alam. Hal itu dapat ditemukan di dalam upaya perebutan hak kepemilikan hutan adat Pubabu untuk pengembangan lahan pertanian dan peternakan, masalah pertambangan yang cenderung mengakibatkan kerusakan ekologis, maupun masalah pengembangan wisata komodo yang mengancam kehidupan komodo dan kesatuan masyarakat asli yang telah lama hidup berdampingan dengan komodo dan alam sekitar. (3) Gerakan perlawanan masyarakat terhadap permasalahan pembangunan yang tidak berkeadilan merupakan suatu gerakan ekologi yang berdasar pada spirit warga dunia. Bahwasanya, segala macam gerakan ekologi masyarakat NTT melawan pembangunan yang tidak berkeadilan, baik yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung dijiwai oleh ide kosmopolitanisme yang melampaui sekat antroposentrisme, partikularisme dan universalisme.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Kosmopolitanisme, Gerakan Ekologi, Pembangunan, Keadilan
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GF Human ecology. Anthropogeography
Divisions: Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Fransiskus Xaverius Sabu
Date Deposited: 13 Jun 2022 05:12
Last Modified: 14 Jul 2022 03:29
URI: http://repository.stfkledalero.ac.id/id/eprint/1318

Actions (login required)

View Item View Item