Menyelisik Makna Teologis dalam Ritus Sese Topok di Wilayah Nonggu Manggarai Timur

GADU, Simforianus (2022) Menyelisik Makna Teologis dalam Ritus Sese Topok di Wilayah Nonggu Manggarai Timur. Undergraduate thesis, STFK Ledalero.

[img] Text
Simforianus Gadu_abstraksi.pdf

Download (90kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) untuk memperkenalkan Ritus Sesek Topok (2) Menganalisis Makna Teologi Ritus Sese Topok (3) Menyelisik Makna Teoligis dalam Ritus Sese Topok di Wilayah Manggarai Timur. Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah penelitian kwalitatif yang memanfaatkan metode wawancara. Penulis mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada beberapa orang inform kunci atau pribadi-pribadi yang mempunyai otoritas. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Manggarai Timur, Desa Beka Lando Kecamatan Kota Komba Utara, sehingga yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah Tua Adat, Tua Teno, dan tokoh masyarakat dengan kriteria penentuan informan yakni berusia 45 tahun ke atas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ritus Sese Topok memiliki makna teologis yang sangat mendalam. Proses pelaksanaan upacara Sese Topok terdiri dari beberapa tahapan upacara, antara lain: tahap persiapan, kesepakatan dalam suatu kampung, letakan Naga Beo, Barong Boa, Barong Wae, Penti, dan Paki Kaba Congko Lokap sebagai upacara penutup. Pada tahap persiapan, dilaksanakan musyawarah untuk menentukan pemimpin upacara serta hewan yang akan dikurbankan dalam upacara Sese Topok. Selanjutnya pada tahap pelaksanaan upacara, beberapa rangkaian acara dilaksanakan mulai dari letakan Naga Beo(pelindung sebuah kampung), Barong Wae (arakan ke sumber mata air) Barong Boa( mengundang para leluhur dan seluruh arwah dari anggota suku yang telah meninggal dunia), penti sebagai syukuran kepada wujud tertinggi dan kepada leluhur atas segala hasil panenan juga memohon berkat Tuhan atas tempat pengunian yakni kampung,(berkak golo lonto/beo), berkat halaman kampung (nataslabar), berkat tempat sesajian dikampung (compang), berkat ditempat air minum (wae teku), rumah tinggal (mbaru kaeng), kebun tempat bekerja (lingko). Pada tahap akhir atau sebagai penutup dari upacara Sese Topok, dilaksanakan beberapa acara seperti ungkapan syukur kepada wujud tertinggi dan roh nenek moyang serta diakhiri dengan acara peresmian status kebun menjadi kampung. Upacara Sese Topok yang biasa dilaksanakan mengandung makna-makna teologis yang sangat penting seperti makna syukur, makna Solidaritas, permohonan dan kerendahan hati, kesatuan (communion), makna rekonsiliasi, makna keselamatan, makna gotong royong.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Ritus Sese Topok, Makna Teologis, kampung Nonggu Manggarai Timur
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs
Divisions: Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Fransiskus Xaverius Sabu
Date Deposited: 31 May 2022 00:05
Last Modified: 31 May 2022 00:05
URI: http://repository.stfkledalero.ac.id/id/eprint/1277

Actions (login required)

View Item View Item