PONA, Petrus Pare (2022) Kekerasan Seksual dalam Rumah Tangga Ditinjau dari Perspektif Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow dan Relevansinya Bagi Kehidupan Masyarakat. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.
Text
Petrus Pare Pona_Abstraksi.pdf Download (7kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (467kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (134kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (294kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (259kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (257kB) |
|
Text
BAB V-DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (138kB) |
Abstract
Penulisan ini bertujuan untuk, (1) meneliti teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow dalam realitas kekerasan seksual dalam rumah tangga dan relevansinya bagi kehidupan masyarakat, (2) menjelaskan pentingnya memenuhi kebutuhan dasar baik secara fisik, afeksi, rasa aman, harga diri dan aktualisasi diri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Dalam proses pengumpulan data, penulis mengumpulkan dan mempelajari beberapa teori kepribadian Abraham Maslow yang mempunyai beberapa sebutan seperti teori humastik, teori transpersonal, teori holistik dinamis, terutama berkaitan dengan teori hierarki kebutuhan dan literatur lain seperti jurnal ilmiah, artikel dan buku-buku yang relevan dengan tema penelitian. Berdasarkan tujuan-tujuan di atas penulis memaparkan hasil pencapaian penelitian bahwa kekerasan seksual adalah tindakan dehumanisasi. Penulis menemukan bahwa kekerasan seksual dalam rumah tangga terjadi karena setiap individu tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar. Penulis kemudian menjelaskan pandangan Abraham Maslow tentang hierarki kebutuhan dasar. Pandangan tersebut dijelaskan oleh penulis pada bab dua. Menurut Maslow hierarki kebutuhan dasar dibagi dalam lima tingkatan yakni kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Kekerasan seksual dalam rumah tangga merupakan salah satu tindakan anti humanis akibat krisis mental seorang individu. Keadaan tersebut disebabkan oleh dua faktor utama yakni faktor internal (dalam diri individu) dan eksternal (di luar diri individu). Kedua faktor tersebut berpengaruh pada pemahaman dan pembentukan kepribadian individu dalam membangun hidup berumah tangga. Hal ini penulis uraikan pada bab tiga. Penulis menilai bahwa dalam membangun keluarga yang harmonis dengan nilai-nilai humanis, seorang suami dan istri, harus mampu meninggalkan sikap ego untuk saling memenuhi kebutuhan dasar setiap pasangannya, baik secara biologis maupun psikis. Oleh karena itu pada bagian akhir tulisan, penulis menawarkan tindakan praksis kepada setiap pasangan, agar memiliki sebuah sikap kesadaran bersama antara suami dan istri. Kesadaran bersama tersebut menurut penulis adalah kesadaran kodrati. Kesadaran kodrati adalah kemampuan pasangan untuk melihat pasangan hidup sebagai bagian dari dirinya yang utuh. Melalui kesadaran tersebut semua kebutuhan dasar dapat terpenuhi dengan baik. Selain itu, penulis juga menawarkan upaya praksis terhadap korban kekerasan seksual dalam rumah tangga yaitu solidaritas sebagai transformasi kemanusiaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Hierarki kebutuhan dasar yang dikembangkan Maslow dapat membina perkembangan mental manusia dalam mencapai nilai-nilai humanis untuk memperoleh kebijaksanaan dalam hidup.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kekerasan seksual, rumah tangga, hierarki kebutuhan |
Subjects: | 100 - Filsafat dan Psikologi > 150 Psikologi (ilmu jiwa) > 150 Psikologi (ilmu jiwa) 200 – Agama > 240 Moral Kristen dan teologi peribadatan > 249 Kehidupan keluarga dalam ajaran Kristiani |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mr Fransiskus Xaverius Sabu |
Date Deposited: | 25 May 2022 05:40 |
Last Modified: | 07 May 2024 04:27 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/1262 |
Actions (login required)
View Item |