Perkawinan Huku Masyarakat Ongalereng Solor Barat Dalam Terang Perkawinan Levirat Pada Ul. 25:5-10

MORON, Paulus Kiden (2022) Perkawinan Huku Masyarakat Ongalereng Solor Barat Dalam Terang Perkawinan Levirat Pada Ul. 25:5-10. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.

[img] Text
Paulus Kiden Moron_Abstraksi.pdf

Download (16kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (319kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (92kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (266kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (201kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (133kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (21kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA-LAMPIRAN.pdf

Download (158kB)

Abstract

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk: (1) menggali nilai-nilai budaya perkawinan Huku pada masyarakat Ongalereng; (2) menelusuri sistem perkawinan Levirat dalam budaya Yahudi, dengan bantuan dari perikop Ul. 25:5-10; (3) menjelaskan persamaan dan perbedaan antara perkawinan Huku masyarakat Ongalereng dan perkawinan Levirat dalam Ul. 25:5-10. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode studi analisis kepustakaan dan penelitian lapangan. Dalam metode analisis kepustakaan, penulis berusaha mencari informasi dari berbagai sumber buku-buku, majalah-majalah, literatur-literatur, dokumen, serta artikel-artikel ilmiah yang mempunyai hubungan erat dengan tema tulisan sebagai sumber rujukan yang mendukung karya tulis ini. Penulis juga menggunakan metode penelitian lapangan. Penulis mewawancarai berbagai tokoh adat dan tokoh masyarakat yang bertempat tinggal di Ongalereng. Berdasarkan hasil analisis dari sumber-sumber di atas disimpulkan bahwa perkawinan Huku masyarakat Ongalereng memiliki persamaan dan perbedaan dengan perkawinan Levirat sebagaimana yang tertuang dalam Ul. 25:5-10. Persamaan keduanya terletak pada konsep bagaimana kedua budaya ini sama-sama mencari jalan keluar agar keturunan mereka tetap berlanjut. Jalan keluar yang diambil kedua kebudayaan ini dilakukan dengan cara melangsungkan perkawinan dalam satu suku. Hal ini penting agar warisan dalam keluarga tetap ada dalam satu mata rantai keluarga. Sedangkan, perbedaan keduanya terletak pada prosedural perkawinan, di mana dalam perkawinan Levirat si janda menuntut untuk dinikahi oleh saudara dari sang suami, sedangkan dalam perkawinan Huku, si janda tidak menuntut untuk dinikahi tetapi lebih mengutamakan kelayakan hidup dari pihak keluarga suami. Lewat perbedaan dan persamaan keduanya, penulis menyimpulkan bahwa perkawinan adalah ikatan suci antara lelaki dan perempuan dengan tujuan untuk membentuk keluarga yang baru. Ikatan ini menuntut suatu kesatuan yang harmonis dengan membentuk suatu jalinan kasih yang erat antara kedua keluarga. Lebih lanjut, penulis menyimpulkan bahwa perkawinan Huku dan perkawinan Levirat mempunyai nilai yang relevan dalam hidup berkeluarga. Di mana keduanya menjamin kelayakan hidup kaum perempuan, persatuan suku, pengorbanan dari pihak laki-laki.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Perkawinan Huku, Perkawinan Levirat, Masyarakat Ongalereng
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible
H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
Divisions: Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Fransiskus Xaverius Sabu
Date Deposited: 19 May 2022 03:30
Last Modified: 22 Jul 2022 03:55
URI: http://repository.stfkledalero.ac.id/id/eprint/1235

Actions (login required)

View Item View Item