Ritus Teing Hang Masyarakat Sangka Manggarai Barat dan Kaitannya Dengan Inkulturasi Iman Kristen

MAGUNG, Kristianus (2022) Ritus Teing Hang Masyarakat Sangka Manggarai Barat dan Kaitannya Dengan Inkulturasi Iman Kristen. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.

[img] Text
KRISTIANUS MAGUNG_Abstraksi.pdf

Download (144kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (269kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (96kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (247kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (260kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (284kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (33kB)
[img] Text
BAB V-DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (192kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan ritus teing hang masyarakat Sangka Manggarai Barat dan kaitannya dengan inkulturasi iman Kristen. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Lokasi penelitian di kampung Sangka, Kabupaten Manggarai Barat. Proses pengambilan data meliputi teknik observasi dan teknik wawancara. Selain itu, penulisan ini juga bersumber pada buku-buku pustakaan yang berisi mengenai budaya masyarakat Manggarai pada umumnya serta kebudayaan secara umum dan inkulturasi. Sumber data utama penelitian ini ialah tokoh adat masyarakat Sangka. Sumber data sekunder diperoleh dari kajian terhadap penelitian terdahulu mengenai ritus teing hang dan buku-buku yang berbicara mengenai kebudayaan dan inkulturasi. Berdasarkan hasil penelitian dan data dari sumber kepustakaan disimpulkan bahwa ritus teing hang merupakan praktik keagamaan tradisional masyarakat Manggarai pada umumnya dan masyarakat Sangka pada khususnya dengan tujuan untuk memberi sesajian kepada roh leluhur. Ada tiga kesempatan utama praktik ritus teing hang diadakan. Pertama, karena ada sakit yang berkepanjangan lalu muncullah mimpi (ita one nipi) bertemu dengan leluhur. Kedua, teing hang menjadi satu kebiasaan dalam upacara penti, baik saat panen maupun pada saat pergantian tahun. Ketiga, pada saat-saat khusus, misalnya pada saat laki (persiapan perkawinan), wuat wa’i (meminta restu saat bepergian untuk maksud tertentu), rampas (perang) untuk meminta kekuataan dan penyertaan, dan landang (memenuhi undangan dari pihak yang melaksanakan hajatan tertentu yang disertai caci). Bagian terpenting dalam acara teing hang roh leluhur tersebut ialah toto urat manuk (memperlihat hati dan usus ayam). Bagian ini adalah jalan menuju kaitannya dengan inkulturasi iman Kristen. Jika hati dan usus ayam yang diperlihatkan dalam keadaan baik atau pun buruk, anggota keluarga yang mengadakan acara tersebut akan berdoa bagi leluhur dan membuat intensi misa pada misa mingguan serta berziarah ke kubur leluhur untuk berdoa. Oleh karena itu, masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan ritus teing hang dengan iman Kristen dan apa yang menjadi hal utama pencarian dalam prakik ritus teing hang untuk melihat pertautan dengan inkulturasi iman Kristen.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Ritus teing hang, masyarakat sangka, kebudayaan dan inkulturasi iman Kristen
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs
Divisions: Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: Mr Fransiskus Xaverius Sabu
Date Deposited: 17 May 2022 04:12
Last Modified: 19 Jul 2022 04:00
URI: http://repository.stfkledalero.ac.id/id/eprint/1220

Actions (login required)

View Item View Item