SUHARDI, Akrimianus (2022) Penilaian Stigma “Perempuan Alat” Dalam Masyarakat Borong-Manggarai Timur Dari Perspektif Karol Wojtyla Tentang Manusia Sebagai Pribadi. Undergraduate thesis, IFTK Ledalero.
Text
Akrimianus Suhardi_Abstraksi.pdf Download (207kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (818kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (231kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (336kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (292kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (324kB) |
|
Text
BAB V - DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (259kB) |
Abstract
Skripsi ini secara khusus mendalami gagasan Karol Wojtyla tentang manusia sebagai pribadi yang tidak tergantikan sehingga manusia itu disebut unik. Keunikan diri manusia sebagai pribadi menempatkan manusia pada status tertinggi dari makhluk yang lain. Maka dari itu, menyamakan status manusia dengan yang lain merupakan tindakan merendahkan manusia sebagai pribadi. Penulis, dalam konteks ini, menyoroti perilaku masyarakat Borong-Manggarai Timur yang memberi stigma terhadap kaum perempuan sebagai “perempuan alat”. Pemberian stigma “perempuan alat” ini, bila dibaca dalam perspektif Karol Wojtyla, adalah sebuah kekeliruan. Bahwasanya manusia itu adalah pribadi yang unik dan tidak tergantikan. Dalam perspektif Karol Wojtyla tentang manusia sebagai pribadi, orang disadarkan bahwa perempuan itu adalah pribadi yang tidak bisa disamakan dengan alat. Metode yang dipakai dalam penulisan skripsi ini ialah metode deskriptif-kualitatif. Penulis menggambarkan dan mendeskripsikan data-data penelitian dari hasil wawancara, studi kepustakaan yang berhubungan dengan realitas stigma terhadap “perempuan alat” pada masyarakat Borong-Manggarai Timur. Penulis, di samping itu, mendeskripsikan dan menjelaskan Karol Wojtyla dan pemikiran-pemikirannya tentang manusia sebagai pribadi. Penulis membagi skripsi ini ke dalam beberapa bagian. Pertama, tentang realitas stigma dan “perempuan alat”. Stigma itu diberikan kepada perempuan yang terindikasi sebagai “perempuan alat”, sedangkan “perempuan alat” merupakan perempuan yang diperalat oleh kaum laki-laki. Kriteria penilaian “perempuan alat” mencakup dua faktor, yakni seksualitas dan penampilan. Kedua, tentang Karol Wojtyla dan pemikirannya tentang manusia sebagai pribadi. Penulis membahas tentang riwayat hidup Karol Wojtyla dan inti pemikiran Karol Wojtyla tentang manusia sebagai pribadi yang unik dan tidak tergantikan. Ketiga, berupa penilaian tentang stigma “perempuan alat” dari perspektif Karol Wojtyla tentang manusia sebagai pribadi. Ia menegaskan ihwal pentingnya menyadari dan mengakui eksistensi manusia –perempuan– sebagai pribadi. Kaum perempuan, dalam hal ini, merupakan mereka yang distigma sebagai “perempuan alat”, yang mesti dipandang sebagai pribadi yang paripurna. Sejatinya, “perempuan alat” yang menjadi korban kekeliruan paradigma, mesti dipandang dalam sudut pandang perempuan sebagai pribadi. Konsep manusia sebagai pribadi turut membongkar penilaian dan paradigma picik, yang telah merendahkan pribadi perempuan dalam kehidupan sosial masyarakat Borong-Manggarai Timur.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | “Perempuan alat”, Karol Wojtyla dan manusia sebagai pribadi (persona) |
Subjects: | 200 – Agama > 240 Moral Kristen dan teologi peribadatan > 241 Etika Kristen |
Divisions: | 75201 Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mr Fransiskus Xaverius Sabu |
Date Deposited: | 17 May 2022 03:40 |
Last Modified: | 08 May 2024 01:00 |
URI: | http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/1217 |
Actions (login required)
View Item |