BAU, Wilfridus Ruben (2022) Masalah Human Trafficking di Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam Pandangan Teori Kritis Jurgen Habermas. Other. STFK Ledalero. (Unpublished)
Text
Wilfridus Ruben Bau (19756708).pdf Download (559kB) |
Abstract
Provinsi NTT telah dikategorikan sebagai wilayah paling rawan terhadap polemik human trafficking atau perdagangan orang. Human trafficking merupakan praktik relasi sosial bercorak a-simetris-dominasi demi memaksimalkan self interest yang bebas nilai (etis) karena menciptakan kebangkrutan moral; atau, praktik yang bertendensi menguasai sesama karena memanfaatkan keadaan represif sesama. Rasionalitas yang bekerja dalam praktik human trafficking adalah rasionalitas instrumental. Berhadapan dengan situasi krisis bebas nilai (etis) praktik human trafficking, maka pada kesempatan ini, penulis akan fokus mengulas teori kritis Jürgen Habermas yang mempunyai kepentingan (etis) emansipatoris dalam mengatasi dan mencegah praktik human trafficking. Rasionalitas yang bekerja dalam teori kritis Habermas ialah rasionalitas komunikatif sebagai upaya untuk merekonstruksi kesederajatan relasi sosial agar dalam kehidupan bersama, secara khusus di wilayah NTT, tidak terdapat lagi praktik (relasi) mendominasi atau menguasai sesama (yang lain).
Item Type: | Monograph (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Human trafficking, rasionalitas instrumental, teori kritis, rasionalitas komunikatif, emansipatoris. |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
Divisions: | Program Studi Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Mr Wilfridus Ruben Bau |
Date Deposited: | 22 Mar 2022 23:13 |
Last Modified: | 22 Mar 2022 23:13 |
URI: | http://repository.stfkledalero.ac.id/id/eprint/1133 |
Actions (login required)
View Item |