Korelasi Ketaatan Yesus Kepada Bapa-Nya dalam Luk. 22:39-46 dengan Ajaran Beato Justin Maria Russollilo Tentang Ketaatan dan Relevansinya bagi Karya Pastoral Serikat Panggilan Ilahi

DE. ARAUJO, Carlos Ramos M. X (2021) Korelasi Ketaatan Yesus Kepada Bapa-Nya dalam Luk. 22:39-46 dengan Ajaran Beato Justin Maria Russollilo Tentang Ketaatan dan Relevansinya bagi Karya Pastoral Serikat Panggilan Ilahi. Masters thesis, IFTK Ledalero.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (687kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (476kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (591kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (557kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (696kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (40kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (201kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) untuk mengetahui lebih dalam korelasi ketaatan Yesus kepada Bapa-Nya dalam Luk. 22:39-46 dengan ajaran Beato Justin Maria Russollilo tentang ketaatan. (2), untuk mengetahui lebih dalam apa itu sebenarnya ketaatan. (3) untuk mengetahui seberapa penting ketaatan dalam keberhasilan sebuah karya misi. (4), untuk mengetahui apa sebenarnya maksud dan alasan Yesus mengajarkan ketaatan kepada para Rasul-Nya. (5) untuk mengetahui lebih dalam mengenai Serikat Panggilan Ilahi dan ajaran-ajaran yang diberikan oleh Beato Justin selaku Bapa Pendiri. (6) untuk mencari tahu relevansi nilai yang terkadung dalam perikop Lukas 9:1-6 dan ajaran Beato Justin tentang ketaatan bagi karya pastoral Serikat Panggilan Ilahi (Vocationist). Motode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau analisis data sekunder dengan cara membaca buku-buku yang penulis dapatkan di perpustakaan sekolah, perpustakaan komunitas maupun perpustakaan pribadi. Sumber primer dari penelitian kupustakaan ini adalah Injil Lukas dan buku yang ditulis oleh Beato Justin. Sumber sekunder diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan Injil Lukas beserta komentar dan eksegesenya. Penulis juga menggunakan hasil kajian dari penelitian-penelitian terdahulu yang berhubungan dengan Injil Lukas, konsep tentang ketaatan dan kehidupan berpastoral. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik non interkatif di mana peniliti membaca, mengindentifikasi dan mensintesakan data-data yang diperoleh untuk memberikan pemahaman tentang konsep yang diteliti. Dalam proses pengumpulan data dengan menggunakan teknik ini, penulis membaca Injil Lukas 22:39-46, kemudian membaca buku-buku yang berkaitan dengan komentar atau eksegese terhadap perikop yang dipilih. Penulis memperdalam pemahaman mengenai perikop pilihan dengan hasil penelitian terdahulu. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa dalam perikop Luk. 22:39-46, terdapat lima nilai kebajikan mengenai ketaatan Yesus kepada kehendak Bapa. Nilai-nilai kebajikan tersebut antara lain, 1) Kehendak dan rencana Bapa lebih utama daripada kehendak dan rencana pribadi Yesus. Hal ini terlihat jelas dalam alur dari kisah Luk. 22:39-46, di mana Yesus lebih mengutamakan kehendak dan rencana Bapa daripada kehendak-Nya sendiri. 2) Ketaatan terhadap kehendak Bapa menuntun Yesus menjadi pribadi yang rendah hati. 3) Ketaatan membutuhkan dialog dan sikap mendengarkan dengan baik. Dialog Yesus dengan Bapa digambarkan oleh Lukas dengan cara Yesus yang selalu berdoa baik sebelum maupun sesudah melakasanakan suatu perkerjaan. 4) Melalui ketaatan-Nya, Yesus mengajarkan pentingnya kesetiaan. Ketaatan dan kesetiaan Yesus kepada Bapa tidak dapat diragukan lagi. Yesus adalah Anak Allah yang selalu setia melaksanakan kehendak dan rencana Bapa walaupun Ia dibenci dan ditolak oleh orang-orang sebangsa-Nya. 5) Ketaatan Yesus pada akhrinya mendatangkan buah untuk semua orang yaitu keselamatan. Selain itu, penulis juga menemukan lima nilai-nilai inspiratif dari ajaran Beato Justin sebagai berikut, 1) Ketaatan Menuntut Adanya Sikap Menyesuaikan Diri dengan Kehendak Ilahi. 2) Ketaatan Menuntut Sikap Mendengarkan Dengan Baik. 3) Ketaatan Menuntut Kepatuhan Terhadap Konstitusi dan Directory. 4) Ketaatan Menuntut Kepatuhan Terhadap Pemimpin. 5) Ketaatan Menuntut Adanya Kemampuan untuk Mematuhi Inspirasi Allah. Bertolak dari semua penjelasan ini, penulis menemukan bahwa untuk mencapai keberhasilan dalam karya Pastoral Serikat Panggilan Ilahi, semua Vocationist mesti memadukan ketaatan Yesus kepada Bapa dalam Luk. 22:39-46 dengan ajaran Beato Justin mengenai ketaatan dalam beberapa nilai inspiratif yang telah dijelaskan sebelumnya. Beradasarkan ajaran ajaran Yesus dan Beato Justin mengenai ketaatan, penulis menemukan beberapa nilai kebajikan yang dapat mendukung semua Vocationist untuk mencapai keberhasilan dalam menjalankan karya pastoral Serikat Panggilan Ilahi. Nilai-nilai tersebut antara lain; pertama semua Vocationist mesti mengutamakan kehendak Tuhan dalam seluruh kehidupan mereka masing-masing. Kedua, bagi semua Vocationist, Ketaatan Menuntut Kepatuhan Pada Konstitusi, Directory dan Pemimpin. ketaatan kepada Konstitusi dan Directory merupakan ketaatan yang mutlak dan tidak bisa diganggu-gugat. Konstitusi yang dijabarkan dan dijelaskan dalam Directory merupakan rambu-rambu yang mesti ditaati oleh semua Vocationist di mana rambu-rambu ini dapat membawa semuanya menjadi Vocationist sejati yang taat sepenuhnya terhadap kehendak dan rencana Allah. Ketiga, Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menemukan Tuhan dan kehendak-Nya adalah jalan ingkar diri. Ingkar diri dalam bahasa Kitab Suci dikenal dengan ungkapan menyangkal atau penyangkalan diri; “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku” (Luk. 9:23). Keempat, setelah melewati tahap ingkar diri, setiap Vocationist dituntut untuk Menyatukan Hati dengan Kebutuhan Kongregasi dan Solider dengan Kebutuhan-Kebutuhan Perorangan. Kelima, dalam kehidupan komunitas, keberagaman ide dan inspirasi Ilahi tidak dapat dihindari. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, semua anggota komunitas mesti Mengusahakan Gaya Kepemimpinan yang Dialogal dan Melatih Diri untuk Mendengarkan. Keenam, Memupuk Sikap Rendah Hati. Kerendahan hati dan ketaatan merupakan kunci pelayanan Yesus. Maka itu, setiap orang dituntut untuk menjadi pribadi yang rendah hati sama seperti Yesus yang adalah Anak Allah yang rela merendahkan diri-Nya menjadi manusia. Ketujuh, Ketaatan Menuntut Kesetiaan Pada Karisma Kongregasi. Karisma kongregasi merupakan karisma dari para pendiri, oleh karena itu, setia terhadap karisma kongregasi sama seperti setia terhadap karisma pendiri. Karisma pendiri merupakan akar dan pedoman dari seluruh kehidupan kongregasi yang dapat menghantar semua anggota kongregasi menuju keberhasilan dalam melaksanakan kehendak Allah. Kedelapan, Hidup Bersaudara dalam Cinta Kasih dan Saling Melengkapi Satu-sama Lainnya. Persaudaraan kasih timbal balik tanpa syarat berlaku juga untuk semua Vocationist yang hidup dalam persaudaraan sebagai satu keluarga religius dalam Serikat Panggilan Ilahi. Kesembilan, Hidup Rohani (doa dan Ekaristi) harus diutamakan.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Injil Lukas, Ketaatan, Kehendak Bapa, Cawan, Beato Justin Maria Russolillo, Serikat Panggilan Ilahi, Kongregasi, Vocationist, Vocationary, Directory, Inspirasi Ilahi dan Pastoral
Subjects: 200 – Agama > 220 Alkitab > 225 Perjanjian Baru
200 – Agama > 230 Teologi Kristen > 232 Yesus Kristus dan keluarganya
200 – Agama > 260 Teologi sosial dan gerejawi > 266 Misi Kristiani, misi Kristen
Divisions: 77101 Ilmu Agama/Teologi Katolik
Depositing User: Mr Perpus Ledalero
Date Deposited: 13 Oct 2021 23:44
Last Modified: 22 Nov 2022 03:53
URI: http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/1014

Actions (login required)

View Item View Item